Lihat ke Halaman Asli

Telisik Data

TERVERIFIKASI

write like nobody will rate you

Detik-detik Prabowo "Nyaris Presiden" Pasca Bergabungnya Golkar-PAN

Diperbarui: 13 Agustus 2023   22:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketum partai pendukung Prabowo: Zulhas - PAN, Airlangga - Golkar, Prabowo - Gerindra, dan Muhaimin - PKB (Foto: Antara/Galih Pradipta).

Dengan bertambahnya dukungan Golkar dan PAN, besok Senin andai Pemilu 2024 dipercepat pelaksanaannya, Prabowo berpotensi menang. Setidaknya pada putaran pertama dengan pilpres diikuti 3 pasangan. Dua yang lain yaitu Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.

Gerindra dan PKB semakin kuat posisinya. Aliansi pengusung Prabowo ini menambah suara dari basis massa Golkar dan PAN (Kompas.com, 13/8/2023). Total suara keempat partai tersebut kini menjadi 41,41%.

Ganjar Pranowo yang dijagokan PDIP plus PPP berdasarkan hasil Pemilu 2019, memiliki kekuatan massa 23,85%. Masih kalah dibanding Koalisi Perubahan tunggangan politik Anies Baswedan. Nasdem, PKS, dan Demokrat menguasai 31,87% konstituen.

Total 97,31%, masih ada sisa yang tersebar di antara partai-partai kecil yang gagal parlemen. Andai semuanya memilih Ganjar masih belum berarti apa-apa.

Putaran berikutnya antara Prabowo-Anies, pemilih Ganjar lebih realistis untuk mendukung Prabowo ketimbang Anies. Kedekatan dan posisi Prabowo sebagai Menhan kabinet Jokowi sangat membantu pada babak penentuan.

Hitungan kasar tersebut masih perlu dikonfirmasi lagi dengan faktor elektabilitas personal. Saat ini Ganjar dan Prabowo relatif masih bertarung sengit pada tataran sigi lembaga survei.

Dalam publikasi 18 survei terakhir, Tribun (12/8) mengungkap bahwa Prabowo relatif lebih unggul.

Saiful Mujani mendapat data, 40% pemilih memilih Ganjar dan Prabowo sekitar 30%; selanjutnya Lembaga  Survei Indonesia juga menyatakan Ganjar menang tipis 30,6% dibanding Prabowo 30,4%. Sementara itu lembaga-lembaga yang lain memperoleh  hitungan yang berpihak pada keunggulan Prabowo dengan angka yang bervariasi.

Namun demikian dalam politik Indonesia yang dinamis, beberapa faktor masih perlu dipertimbangkan. Salah satu faktor yang krusial saat ini adalah pemilihan calon wapres yang belum final. Strategi pemilihan wapres untuk capres yang sama-sama belum pernah menjadi presiden, menjadi sangat penting. berbeda dengan ketika salah satu di antaranya adalah petahana.

Jenderal (Purn.) Muhammad Andika Perkasa (Foto: Instagram @jenderaltniandikaperkasa/Haluan.com).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline