Lihat ke Halaman Asli

Telisik Data

TERVERIFIKASI

write like nobody will rate you

Kabar Baik Kasus Corona Turun Terus, Luhut Minta Maaf

Diperbarui: 18 Juli 2021   21:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Luhut Binsar Panjaitan (Dok. Kemenko Marves).

Sempat hattrick rekor kasus harian, angka positif corona di Indonesia terus turun dalam 3 hari ini. Berikut data terkini yang dirilis media.

  • Tanggal 14 Juli: 47.899
  • Tanggal 15 Juli: 56.757
  • Tanggal 16 Juli: 54.000
  • Tanggal 17 Juli: 51.952
  • Tanggal 18 Juli: 44.721

*) Catatan: Selama 5 hari total dilakukan 1.192.625 uji spesismen atau rata-rata per hari 238.525. Kasus positif total selama 5 hari yaitu 261.920 atau rata-rata per hari 52.384. 

Angka tersebut masih sangat tinggi jika dibandingkan sebelum gelombang pasang kasus yang sekarang berlangsung. Jika angka sudah di bawah 10.000 mungkin Satgas Covid-19 dan kita akan lebih tenang.

Tangkapan layar grafik kasus positif harian di Indonesia (support.google.com).

Pada saat puncak-puncaknya 3 hari lalu, bahkan hari ini, kasus positif harian corona di Indonesia disebutkan lebih tinggi dari India. Tentu saja hal itu benar karena di India trend-nya sudah menurun. Begitu juga dengan Rusia, Inggris, atau Amerika.

Pada saat pandemi memuncak di India April lalu, kasus positif harian sempat menyentuh angka 332.000. Kenaikan jumlah pasien yang diiringi meledaknya angka kematian sempat membuat tumbang layanan kremasi jenazah. Ratusan korban Covid-19 bahkan ada yang dihanyutkan ke sungai atau dikuburkan di bantarannya.

Amerika Serikat sebagai pemimpin tertinggi pandemi global dulu mencatat angka 290.000 kasus per hari pada bulan Januari. Hingga sekarang jumlah total kasus di sana sudah mencapai hampir 35 juta. Angka kematian mencapai 624.000.

Negara-negara lain yang tadinya aman damai belakangan kian waspada.

Vietnam yang menikmati angka 0 kasus berbulan-bulan, sekarang sedang dilanda kekhawatiran meningkatnya jumlah pasien corona. Munculnya varian delta yang agresif telah mengubah permainan karena penularannya yang cepat.

Singapura yang juga didera gelombang pandemi beberapa kali malah sudah ke taraf memikirkan bagaimana cara hidup berdampingan dengan Covid-19. Opsi tersebut jelas masuk akal karena kita tak bisa lockdown --PSBB, PPKM-- terus menerus.

Koordinator PPKM Jawa-Bali, Menko Luhut,  sudah mengemukakan permasalahan yang dihadapi. Sempat optimis dengan prediksi lonjakan, belakangan Luhut mengatakan bahwa kenaikan kasus corona jauh melebihi dugaannya. Ngono ya ngono ning ternyata ora ngono.

Akan tetapi melihat trend 3 hari terakhir mudah-mudahan kasus harian turun secara konsisten. Luhut juga sudah minta maaf apabila dampak PPKM belum optimal. Waktu yang diperlukan agar corona kembali "normal" diperkirakan antara 14-21 hari.

Apakah maksudnya PPKM akan diperpanjang 3 minggu lagi?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline