Laga semifinal pertama Euro 2020 berlangsung dramatis. Spanyol yang tak diunggulkan ternyata tampil dominan sehingga Italia terpaksa bertahan.
Meski tertekan Italia akhirnya lolos menjadi finalis pertama setelah mengalahkan Spanyol lewat adu penalti dengan skor 4-2. Sebelumnya kedua tim bermain imbang 1-1 selama 120 menit waktu normal plus perpanjangan waktu.
Soal dominasi di lapangan, dalam babak-babak sebelumnya Gli Azzuri juga relatif menguasai lapangan. Pada laga yang menentukan saat mengalahkan Belgia 2-1, Italia mendominasi 54% permainan. Begitu pula saat memulangkan Austria 2-1.
Namun rekor Spanyol jauh lebih dominan. Ball possession tim matador selalu di atas 60% termasuk dalam pertarungan semalam yaitu sebanyak 65%!
Dengan penguasaan narasi jalannya bola yang begitu semena-mena ternyata Spanyol tak mampu berbuat apa-apa.
Selama waktu normal plus extra time, UEFA mencatat ada 67 serangan yang diarahkan ke kubu lawan. Dari 67 itu kemudian menghasilkan cuma 4 attempts tepat sasaran dan hanya 1 gol tercipta oleh Alvaro Morata menit ke-80.
Catatan tersebut menunjukkan bahwa timnas asuhan Luis Enrique ini kurang bertaji. Atau sebaliknya, karena tajinya majal maka Enrique bersiasat agar lawan sedapat mungkin tidak mendapat bola.
Masalah tumpulnya lini depan ini sebenarnya sudah ditengarai sejak laga lawan Swiss.
Pada waktu fase perempat final lawan Swiss, Spanyol juga tampil dominan tetapi tak kuasa menaklukkan tim kuda hitam tersebut di babak normal. Kemenangan memang berhasil diraih tetapi harus lewat prosedur adu penalti dengan skor 5-4.
Meskipun kesempatan menyentuh bola jauh lebih singkat tapi Italia bermain efektif dan efisien.
Tercatat timnas asuhan Roberto Mancini ini bisa menyerang sebanyak 22 kali. Dari yang sedikit itu Italia berhasil membuat 4 attempts yang mengarah pada target.