Lihat ke Halaman Asli

Telisik Data

TERVERIFIKASI

write like nobody will rate you

Bukit Algoritma dan The "Traitorous Eight" dari Silicon Valley

Diperbarui: 11 April 2021   08:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kawasan Silicon Valley dilihat dari ketinggian (scaruffi.com).

Mungkinkah pusat riset teknologi dibangun oleh politisi? Tanpa bermaksud berharap secara berlebihan, jawabannya adalah mungkin.

Tersiar kabar kader PDIP ingin membangun pusat riset dan teknologi di Indonesia, semacam Silicon Valley kalau di Amerika Serikat. Ini tidak ada hubungannya dengan suntik silikon untuk memperbesar bagian-bagian yang belum besar. Silicon Valley adalah kawasan bisnis, riset, pendidikan, pelatihan terpadu berorientasi hi-tech;  terletak di San Fransisco, California. Kantor Google, Facebook, Apple, Tesla, ada di sana.

Berbeda dengan Silicon Valley yang lokasinya ada di lembah, kawasan yang diinisiasi oleh Budiman Sudjatmiko itu rencananya akan  berada di daerah Cikidang dan Cibadak, Sukabumi. Budiman menyebutnya dengan sebutan Bukit Algoritma. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris yaitu Algorithm  Hill.

Kawasan tersebut juga direncanakan akan menggabungkan dari hulu ke hilir berbagai aspek terkait teknologi tinggi. Di sana akan dikembangkan berbagai cabang teknologi terkini seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence), robotika, drone, riset energi terbarukan dan lain-lainnya. Pokoknya serba cerdas. Inovasi 4.0.

Sebagai awalan, proyek ambisius dengan luas sekitar 888 hektar ini akan dimulai dengan pembangunan infrastruktur. Sebagai sebuah kawasan strategis, Bukit Algoritma terintegrasi dengan tol Bocimi, KA jalur ganda Sukabumi-Jakarta, pelabuhan laut Pelabuhan Ratu, dan bandara.

Besar dana tahap pertama ini yaitu Rp 18 triliun. Tahap kedua belum ada kabar. Tetapi yang jelas ini adalah proyek besar. Sumbernya yaitu dana swasta, bukan dari kantong pemerintah.

Untuk sumber daya  brainware , dukungan dari perguruan tinggi kabarnya sudah ada dari ITB, UNPAD, dan IPB. Ada pula wacana menjadikan Bukit Algoritma sebagai magnet untuk menarik diaspora saintis kelas dunia.

Silicon Valley

Fase-fase perkembangan teknologi yang terutama berpusat di komunitas bisnis berbasis teknologi di Silicon Valley (bartdaems.com).

Selain beda valley vs hill, perbedaan lebih serius terletak pada pendekatan bagaimana kawasan itu tumbuh.

Bukit Algoritma pendekatannya adalah membuat kawasan dulu baru membangun kultur berorientasi riset sains-teknologi. Roadmap-nya bagaimana, perlu ada.

Silicon Valley beda, asalnya memang dimulai dari aktivitas para jenius plus bakat bisnis, yang terkonsentrasi di satu kawasan. Jejak inovasinya jelas dari satu fase ke fase berikutnya dengan dinamika persaingan keras khas kapitalis. Yang kuat yang bertahan dan berkembang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline