Lihat ke Halaman Asli

Telisik Data

TERVERIFIKASI

write like nobody will rate you

Keppres Soeharto Langsung Dibayar Jokowi Tunai, TMII Kelar!

Diperbarui: 7 April 2021   22:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jokowi menjadi saksi pernikahan Atta-Aurel (Foto: Biro Setpres).

Jokowi sepertinya tak bakalan lama digibahin massa. Yang masalah jadi saksi akad kawinan itu. Yang dianggap paradoks abad 21.

Bak amukan topan seroja, langkah yang diambil Jokowi begitu dadakan. Tak terdengar aba-aba sebelumnya. Legenda TMII yang sudah beberapa dekade menjadi polemik tiba-tiba saja tuntas.

Lahan TMII dengan luas 146,7 hektar luar biasa sekali nilainya. Selama 44 tahun aset negara itu ternyata tak menghasilkan apa-apa bagi kas negara. Penguasaan TMII berada di tangan Yayasan Harapan Kita (detik.com, 07/4/2021).

Lahan untuk TMII ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden Soeharto Nomor 51 Tahun 1977. Berdasarkan Keppres tersebut Yayasan Harapan Kita berhak menguasai dan mengelola aset di timur Jakarta tersebut.

Nyaris pasrah selama hampir setengah abad  --dan banyak yang lupa-- tiba-tiba Jokowi bikin kaget. Satu tanda tangannya menoreh sejarah, TMII balik lagi jadi milik negara.  Jokowi mengeluarkan jurus Perpres No 19 Tahun 2021 untuk membatalkan keputusan Soeharto tahun 1977 tentang penguasaan lahan TMII.

Keppres Soeharto, No 51/1977:

"Penguasaan dan pengelolaan Taman Mini dimaksud diktum PERTAMA diserahkan kepada Yayasan 'Harapan Kita'."

Perpres Jokowi, No 19/2021:

"Dengan ditetapkannya penguasaan dan pengelolaan Taman Mini Indonesia Indah oleh Kementerian Sekretariat Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, penguasaan dan pengelolaan Taman Mini Indonesia Indah oleh Yayasan Harapan Kita berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 51 Tahun 1977 dinyatakan berakhir."

Gerbang TMII, Taman Mini Indonesia Indah (eljohnnews.com).

Mudah-mudahan langkah pengambilalihan aset-aset yang legal tapi anu ini tidak lantas berhenti. TMII cukup menjadi langkah awal yang indah sebelum memreteli  yang lain-lainnya. Data-datanya sekretariat negara mudah-mudahan masih lengkap, karena untuk masalah yang begini ini rakyat sudah tak bisa masuk ke sana. Paling-paling cuma bisa sinyalemen-sinyalemen dan sindiran.

Kabar baik sebelum Ramadan ini patut disyukuri. Alhamdulillah. Meskipun tak kebagian tetapi cukuplah kembali menjadi harta negara. Asal jangan ada tebang pilih di balik itu. Terima kasih Pak Jokowi. Two thumbs up! Mantap!***




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline