Sudah setahun plus minus kita hadapi pandemi corona. Pencapaian hari ini sudah tercatat 105 juta kasus secara global. Indonesia menyumbang 1% dari angka itu, yakni sekitar 1,1 juta.
Syukurlah sudah ada vaksin versi beta yang pembuatannya memangkas berbagai prosedur formal asbab kedaruratan situasi. Indonesia beruntung sudah mencicipi bagaimana rasanya vaksin itu, meski baru segelintir kepala.
Kita juga siap memperbanyak, produksi sendiri. Punya Biofarma. Laboratorium mikrobiologi juga ada untuk penelitian, seperti Eijkman. Harus diteliti karena vaksin yang dimiliki harus cocok dengan virus yang dihadapi; artinya harus lebih kuat. Kalau vaksin kurang pas, virus bisa mengganas.
Sudah ada beberapa produk di dunia. Sinovac, Pfizer, AstraZeneca, Moderna, Sputnik. Seupil negara kaya menguasai mayoritas kepemilikan produksi dan distribusi vaksin. Negara kismin menunggu sedekahnya.
Tetapi sekali lagi kita cukup beruntung, meski belum banyak tapi vaksin sudah ada.
Menghadapi aliansi global spesies manusia, corona juga tidak tinggal diam. Mereka kembangkan pula olah tubuh agar kebal vaksin. Tipe jadul yang kurang fit segera di-recall, yang lebih trengginas siap maju me-reshuffle.
Betul, virus memang tidak punya otak sehingga tak bisa menalar. Tetapi mereka memiliki kemampuan mutasi untuk mengeliminir produk gagal dan mengembangkan versi unggulan. Modifikasi gen terjadi secara alamiah dengan kecepatan penggandaan yang mengagumkan. Yang terbukti mumpuni lalu terdispersi berkat jasa manusia-manusia juga dalam pemutakhiran sistem transportasi global.
Apalagi jika ditambah dengan sikap abai protokol 3M yang bermutasi juga jadi 5M itu. Penularan semakin sulit dibendung.
Hingga sekarang tercatat sudah 4 varian corona yang sakti bak Gatotkaca. Ototnya kawat bertulang adamantium; bisa melesat lebih kilat. Efek manusiawi yang kita bahasakan yaitu virus mutan ini lebih cepat menular dan lebih mematikan.
Kita berharap mudah-mudahan analisis virolog itu keliru. Masa lapak, mal, warung, baru buka sudah mau PSBB ketat lagi. Atau PPKM. Apapun nama tapi intinya warga tak bisa bebas lagi jualan dan beraktivitas. Sekolah juga masih harus tutup.
Virus yang mengalami perubahan gen itu awalnya diketahui menyebar di Inggris, Brasil, Amerika, dan Afrika Selatan. Mutan-mutan tersebut kini sudah tersebar ke puluhan negara. Berkaitan dengan hal tersebut konsekuensinya adalah penjagaan perbatasan harus diperketat. Bandara dan pelabuhan harus dipantau agar penularan antarnegara tidak terjadi.