Lihat ke Halaman Asli

Telisik Data

TERVERIFIKASI

write like nobody will rate you

Jokowi Bermain Cepat, Sayap-sayap Politik Cendana Ditekuk Tak Berkutik

Diperbarui: 19 November 2020   00:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Titiek Soeharto bersama mempelai Najwa Shihab dan Irfan Alaydrus saat kondangan di Petamburan, 13/11/2020 (instagram.com/ Titiek Soeharto).

Meski tidak terlalu mengejutkan, kehadiran Titiek Soeharto dalam acara kondangan di Petamburan tak ayal memancing perhatian. Hal itu semakin menguatkan rumor kedekatan keluarga Cendana dengan FPI. Titiek memenuhi undangan pernikahan putri Rizieq Shihab yang berbarengan dengan acara Maulid Nabi.

Tidak hanya dengan keluarga sahibul hajat Rizieq Shihab yang menikahkan putri keempatnya, Cendana juga akrab dengan beberapa tokoh lainnya.

Figur-figur seperti Hassan Haikal dan Tengku Zulkarnaen dikenal sebagai oposan yang condong menyuarakan kejayaan era Soeharto. Dulu ada pula Firza Husein yang menjadi Ketua Solidaritas Sahabat Cendana. Firza sempat ditangkap tahun 2016 lalu sebelum aksi demo bersama 9 tokoh lain dengan tuduhan makar.

Hingga Pilpres 2019, berbagai elemen kubu oposisi --ormas dan partai-- tergabung solid di bawah kepemimpinan Gerindra.

Titiek Soeharto yang mantan istri Prabowo turut mendampingi perjuangan sang Ketum Gerindra untuk menghentikan langkah Jokowi. Sayangnya dalam percobaan kedua tersebut keberuntungan belum berpihak pada Prabowo.  

Pasca kekalahan pilpres ternyata kemalangan semakin datang bertubi-tubi.

Partai Gerindra yang tadinya menjadi tank terdepan penggempur kubu lawan malah menikung di akhir laga. Gerindra yang menjadi tumpuan harapan kini berada di barisan lawan meski tak semua karena masih ada Fadli Zon. Praktis Cendana harus mereposisi kekuatan sebelum bertarung lagi menjelang  Pemilu 2024 mendatang.

Tetapi membangun basis politik itu tak seindah mimpi kaum rebahan. Satu per satu organ-organ kekuatan trah Soeharto terlucuti, baik langsung atau tak langsung.

Secara finansial Cendana cukup uring-uringan setelah Tommy Soeharto kena "palak" Sri Mulyani sebesar Rp 1,2 triliun. Aset Tommy disita karena terbukti merugikan negara dalam proyek mobil nasional ketika bapaknya berkuasa.

Selain Tommy, aset Bambang Tri juga sedang diincar. Bahkan tak hanya itu, yang bersangkutan dicekal pergi ke luar negeri hingga otomatis tak bisa pergi ke mana-mana. Bambang terjerat kasus dana konsorsium perhelatan SEA Games 1997 yang belum dikembalikan kepada negara.

Secara politik elemen-elemen kekuatan yang sebiduk dengan Cendana juga mulai sempoyongan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline