Lihat ke Halaman Asli

Telisik Data

TERVERIFIKASI

write like nobody will rate you

Gatot Nurmantyo Dihadapi Dandim, Aksi KAMI Sekelas Kegiatan Mahasiswa

Diperbarui: 2 Oktober 2020   11:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn.) Gatot Nurmantyo mendapat penjelasan protokol Covid-19 dari Dandim Jaksel Kolonel Ucu Yustiana di TMP Kalibata, 30/09/2020 (tribunnews.com).

Sebagai tokoh KAMI, Gatot Nurmantyo harus mulai mengukur posisi. Saat ini roadshow aksinya di berbagai kota baru dikategorikan setara kegiatan mahasiswa. Padahal  Gatot adalah jenderal purnawirawan, dan mantan panglima.

Tanggal 30 September 2020 Gatot dan kawan-kawan KAMI berziarah ke TMP Kalibata dalam rangka peringatan Hari Kesaktian Pancasila. Kunjungan tersebut diwarnai aksi demo menolak KAMI. Ricuh di jalan raya depan makam menyebabkan kaca sebuah mobil angkot pecah dipukul  bambu. Prank!

Selain direcoki aksi remaja-remaja tanggung, kunjungan rombongan KAMI disoal juga oleh pejabat keamanan setempat.

Niat ziarahnya sudah baik, tetapi karena Gatot dan kawan-kawan tak mengantongi izin maka aparat pun terpaksa mengambil tindakan. Agak tegang suasana ketika yang menangani  yaitu Dandim Jaksel mencoba berdialog. Meski tenang dan sopan dandim tetap tegas mengendalikan situasi.

Pada kesempatan tersebut  Jenderal (Purn.) Gatot Nurmantyo berhadapan dengan Kolonel Ucu Yustiana. Ada dari kepolisian mendampingi Ucu yaitu Kombes Budi Sartono sebagai Kapolres Metro Jakarta Selatan.

Intinya Kolonel  Ucu sebagai aparat berwenang adalah dirinya hanya mengemban tugas. Kebetulan ia merangkap pimpinan Satgas Covid-19 juga di wilayahnya. Kegiatan-kegiatan kerumunan rombongan Gatot bisa memicu klaster corona, oleh karena itu harus patuh protokol Covid-19. Demikian penjelasan Ucu seperti yang juga sering disampaikan Satpol PP.

Dandim --jabatan yang dipegang Ucu-- singkatan dari komandan kodim, komando distrik militer. Wilayah tanggung jawabnya yaitu level kota atau kabupaten. Dandim bersinergi  dengan kepala kepolisian resort atau kapolres dalam mengemban tugas dan wewenangnya.

Di atas dandim dan kapolres ada pangdam (panglima komando daerah militer) dan kapolda (kepala kepolisian daerah) yang tingkatnya kira-kira setara dengan level provinsi. Tidak setiap provinsi memiliki kodam, tetapi di setiap provinsi ada polda.

Setelah pangdam dan kapolda di atasnya lagi barulah level pusat. Pejabatnya yaitu Panglima TNI dan Kapolri. Presiden ada di atasnya lagi, sebagai pemuncak pejabat negara dari golongan eksekutif.

Dalam dinamika demokrasi di Indonesia,demo mahasiswa biasanya diurus dandim dan kapolres. Zaman Soeharto, tugas mereka dibantu resimen mahasiswa atau menwa. Normalnya begitu.

Jika dilihat dari level pejabat yang menangani, kegiatan ziarah tanpa izin plus orasi pihak KAMI itu hanya dikategorikan setingkat kegiatan mahasiswa. Penanganannya masuk nomenklatur pekerjaan kodim dan polres di Jakarta Selatan saja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline