Lihat ke Halaman Asli

Telisik Data

TERVERIFIKASI

write like nobody will rate you

Catatan Covid-19, Reformasi Sistem Kesehatan Nasional Mendesak!

Diperbarui: 9 Juni 2020   20:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden Jokowi dalam pameran alat kesehatan produk dalam negeri di Istana Merdeka (Biro Pers Sekretariat Presiden).

"Apa yang bisa kita produksi sendiri dan apa yang dari negara lain? Sekarang kelihatan semua. Lalu bagaimana dengan tenaga medis? Rasio dokter, rasio dokter spesialis, perawat apa cukup menghadapi situasi seperti saat ini?" Presiden Jokowi, (kompas.com, 30/ 04/ 2020)

Statistik worldometer pandemi corona hari ini sudah mencapai angka 7.000.000. Korban jiwa mencapai angka lebih dari 400.000 jiwa dan Amerika Serikat masih yang tertinggi sebagai negara pemegang peringkat pertama.

Indonesia dalam beberapa catatan (per 08/ 06/ 2020) berada dalam kategori sedang ditinjau dari segi tingkat keparahannya. Virulensi SARS-CoV-2 di negara ini tidak seganas dibanding negara lain.

Harapannya: Agar pada masa mendatang performa kita semakin baik, beberapa catatan berdasarkan data yang ada perlu kita perhatikan karena terkait dengan sistem kesehatan nasional kita.

Kita mulai dari "kabar baik" terlebih dahulu.

Peringkat kita untuk jumlah total kasus positif di posisi 33 dari 213 negara dengan jumlah 31.186 kasus. Di Asia, negara yang catatannya lebih jelek dari kita masih ada Singapura, Uni Emirat, Bangladesh, Qatar, China, Pakistan, Saudi Arabia, Iran dan India.

Dengan total kasus tersebut di atas, kalau dihitung per 1 juta populasi penduduk, peringkat kita sebenarnya cukup melegakan; posisi 160 dengan skor 114/ juta penduduk. Dengan perhitungan per 1 juta juga, jumlah kematian 1.851 jiwa menghasilkan skor pada angka 7 saja. 

Bandingkan dengan rata-rata dunia yang berada pada angka 52,1 deaths/ 1 million pop. Peringkat kematian akibat corona di Indonesia, proporsional dengan jumlah populasi, berada pada ranking 108 dunia.

Dengan catatan impresif tersebut bolehlah kita bersyukur, negara kita masih disayang Tuhan sehingga tidak mengalami nasib seperti Amerika atau negara-negara Eropa Barat.

Sekarang kita evaluasi catatan buruknya.

Dengan tingkat virulensi virus corona yang relatif jinak itu ternyata persentase kematian yang terjadi cukup besar, hampir 6%. Memang rata-rata global tidak terlalu jauh terpaut dari catatan kita yaitu 5,8%. Kematian tingkat global saat ini mencapai 406.000 jiwa dari sekitar 7 juta kasus.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline