"Investigasi ini penting dilakukan untuk menjawab pertanyaan dan praduga kalangan masyarakat bahwa dalam kasus Jiwasraya ini dicurigai ada yang mengalir ke tim sukses Pemilu 2019 yang lalu. Baik yang mengalir ke partai politik tertentu maupun tim kandidat presiden".
Di tengah trend isu wabah virus corona dan kematian pebasket Kobe Bryant, mantan presiden SBY sibuk menghadapi perangnya sendiri di laman facebook (detik.com, 27/1/2020).
Lewat tulisan panjang lebih dari 3.500 kata --yang sebagian isinya diulang-ulang-- SBY mencurahkan kegelisahan hati setelah kasus Jiwasraya dikait-kaitkan dengan dirinya.
SBY di awal tulisan mengaku tak terusik dengan kasus penyelewengan uang nasabah di perusahaan asuransi pelat merah tersebut. Akan tetapi paragraf-paragraf berikutnya nyata sekali, nyaris didominasi serangan terbuka berbalut eufimisme terhadap pemerintahan Jokowi.
Poin-poin SBY yang utama antara lain:
- Penyebutan menteri-menteri Jokowi terkait Jiwasraya yaitu: Rini Soemarno, Erick Thohir, dan Sri Mulyani (disebut lebih banyak). SBY juga mengangkat wacana penjatuhan 2 menteri terkait hal itu.
- Mendorong pembentukan pansus terkait Jiwasraya, juga penggunaan Hak Angket oleh DPR terhadap permasalahan tersebut. SBY membandingkan masalah ini dengan pansus yang dibentuk untuk menyelidiki kasus bail out Bank Century.
- Dalam kasus Century, SBY dengan cerdik mengelak dengan cara menyebut dan memuji penanggung jawab pengambilan keputusan yaitu Menkeu Sri Mulyani dan Gubernur BI Boediono.
- SBY meminta penyimpangan manajemen dan kebocoran keuangan BUMN yang lain diselidiki, antara lain Asabri dan PT Taspen.
- Perlunya investigasi kasus Jiwasraya dengan aliran dana ke partai politik dan timses presiden, tanpa menyebut Jokowi-Maruf. Tetapi kalimat-kalimat berikutnya jelas eksplisit menyebutkan kepada timses capres mana investigasi perlu dilakukan.
Jiwasraya, sekali tepuk 2 ekor lalat kena gebuk
Proses politik dan hukum yang sedang bekerja saat ini akan menemukan jalan sendiri, bagaimana ending Jiwasraya dan Asabri nanti.
Harapan rakyat tentu pihak yang bertanggung jawab akan segera diadili semua, baik menurut versi SBY maupun versi non-SBY.
Menurut pengetahuan SBY, bisnis Jiwasraya dirundung malang baru sebatas 3 tahun ini saja; sementara versi non-SBY, kasus tersebut sudah terjadi sejak 10 tahun lalu yang berarti menyangkut era dirinya.
Menurut Dahlan Iskan, kerugian yang diderita Jiwasraya setidaknya dapat dilacak hingga mundur ke tahun 2014 saat transisi SBY-Jokowi. Dalam tulisan di blog pribadinya, disway.id, mantan menteri BUMN era SBY itu mengungkap jatuhnya harga saham gorengan yang dimainkan tersangka skandal Jiwasraya, Benny Tjokro, dari Rp 1.865 menjadi hanya Rp 50!
Pertanyaannya mengapa SBY baru saat ini buka suara?