Lihat ke Halaman Asli

Telisik Data

TERVERIFIKASI

write like nobody will rate you

Insiden Penusukan Wiranto, Deradikalisasi di Tubuh TNI-Polri Mendesak Dilakukan

Diperbarui: 11 Oktober 2019   23:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tangkapan layar berita ditangkapnya istri seorang anggota POMAU karena komentar negatif atas peristiwa penusukan Menkopolhukam Wiranto di Pandeglang (tni-au.mil.id).

Menko Polhukam Wiranto diserang oleh anggota Jamaah  JAD di Menes, Pandeglang. Wiranto mendapat 2  luka tusukan belati jenis kunai hingga harus mendapat tindakan operasi di RSPAD. Usus halus yang terluka dipotong 40 cm. Artinya, luka serius.

Yang patut kita sesalkan adalah komentar nyinyir dan tidak bermoral dari sejumlah tokoh publik yang memperlakukan insiden tersebut seolah sebuah settingan.

Hanum Rais dan Jerinx pun akhirnya dilaporkan ke kepolisian  gara-gara komentar di medsos yang cenderung menggiring opini negatif tentang kejadian itu.

Komentar Hanum putri Amien Rais mengarah  isu playing victim pemerintah. Sedangkan Jerinx, personel band Superman Is Dead, mempertanyakan ukuran  belati  yang disebutnya terlalu kecil. Dia begitu mudah mengesampingkan kemungkinan belati beracun yang dipakai pelaku.

Selain Hanum dan Jerinx sejumlah akun medsos ikut diperkarakan. Akun-akun tersebut antara lain milik Jonru Ginting, Gilang Kazuya Shimura, dan Bhagavad Shamabada.

Soal nyinyir Hanum, I Gede Ari Astina  atau Jerinx, dan Jonru itu biasa saja,  oposan akut. Kebencian dan dendam sudah kronis yang berefek pada proses pendangkalan cara berpikir.

Tangkapan layar komentar negatif istri Dandim Kendari terkait insiden serangan terhadap Menkopolhukam Wiranto (detik.com).

Yang mengerikan adalah kabar tak sedap adanya akun medsos keluarga TNI aktif yang diduga ikut menyebarkan opini sesat  peristiwa penusukan Wiranto.  

Gara-gara postingan istri di Facebook, Dandim Kendari yaitu Kolonel HS, ditahan dan dicopot dari jabatannya. Kolonel HS juga harus menjalani hukuman disiplin militer selama 14 hari.

Istri Dandim Kendari, IPDN, berkomentar 2 kalimat berikut, tak lama setelah insiden penusukan Wiranto: 'Jangan cemen pak,...Kejadianmu tak sebanding dengan berjuta nyawa yg melayang.

Kemudian:
'Teringat kasus pak setnov,.. bersambung rupanya, pake pemeran pengganti.

Memang tidak ada nama Wiranto dalam postingan IPDN.  Tetapi yang bersangkutan harus menjelaskan di pengadilan atas isu apa dia melontarkan  kalimat-kalimat itu. Anggota Persit (Persatuan Istri Tentara) ini juga harus mengungkap darimana ia memperoleh informasi adanya jutaan rakyat (Indonesia?) yang mati.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline