Lihat ke Halaman Asli

Telisik Data

TERVERIFIKASI

write like nobody will rate you

PolMark-PAN Tegaskan Jokowi Unggul, BPN Gagal Paham Statistik

Diperbarui: 14 Maret 2019   08:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hasil survei PolMark bekerja sama dengan PAN (PolMark Indonesia/detik.com).

Kader Gerindra yang memilih Jokowi ternyata cukup banyak juga, berada di kisaran 11%. Jumlah ini cenderung akan bertambah karena undecided voters di Gerindra masih di atas 20%. Demikian hasil survei PolMark yang bekerja sama dengan Partai Amanat Nasional.

Masih menurut PolMark, kader partai pengusung Prabowo-Sandi lainnya yang memilih  Jokowi-Maruf  jumlahnya tercatat lebih banyak lagi:

  • Demokrat: 28,1%, (undecided voters: 28,5%)
  • PAN: 25%, (undecided voters: 25,8%)
  • PKS: 15,7%, (undecided voters: 27,6%)
  • Berkarya: 14,9%, (undecided voters: 38,3%).

Arti penting dari survei PolMark ini adalah penyelenggaraannya yang melibatkan PAN.

Sebagai partai pengusung Prabowo-Sandi otomatis PAN mematahkan tudingan bahwa survei tersebut adalah hasil pesanan kubu 01. Sebelumnya, Prabowo dan Badan Pemenangan Nasional, BPN, membantah  hasil survei lembaga independen yang mengunggulkan kemenangan Jokowi-Maruf.

Hingga saat ini, survei lembaga independen umumnya mendapatkan kesimpulan bahwa keunggulan petahana  sudah di atas 50%. Di antaranya:

  • LSI: 58,7%
  • Charta Politika: 53,2%
  • CRC: 56,1%
  • Populi: 54,1%
  • Cyrus: 55,2%
  • Median: 47,9%
  • SMRC: 54,9%

Untuk mencegah runtuhnya semangat  kader  di lapangan, BPN kemudian memaksakan diri untuk mengangkat hasil survei internal.

Dahnil Anzar Simanjuntak menyatakan bahwa yang justru unggul di survei internal BPN  adalah Prabowo-Sandi di angka 54%. Demikian juga Wasekjen Gerindra Andre Rosiade, juru bicara BPN Viva Yoga Mauladi, hingga Hashim Djojohadikusumo; ramai-ramai mengklain  kemenangan Prabowo di survei mereka.

Yang menjadi kesalahan fatal dari survei internal kubu BPN adalah tidak dijelaskan metode apa yang digunakan dalam survei mereka. Selain metode, BPN juga tidak menyebutkan berapa kisaran  margin or error-nya.

Menanggapi survei internal BPN, Jusuf Kalla menyindir  dengan pernyataan yang menohok: mengapa BPN tidak sekalian saja mengklaim kemenangan 100% bagi pihaknya.

Meskipun hasil survei sudah membaca kemenangan, TKN semestinya tidak terlena dengan keunggulan tersebut. Trend positif tersebut lebih baik dijadikan motivasi untuk bekerja lebih keras.

Peneliti LIPI Indria Samego  mengingatkan bahwa kemenangan dan kekalahan paslon tidak ditentukan oleh hasil survei melainkan dari hasil perhitungan suara pada waktu hari pencoblosan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline