Superbugs adalah kelompok bakteri patogen --penyebab penyakit-- yang sudah kebal terhadap antibiotik umum pada saat ini.
Penggunaan antibiotik yang massif di rumah sakit dan penggunaan yang berlebihan oleh masyarakat menyebabkan kekebalan bakteri semakin bertambah.
WHO, organisasi kesehatan dunia, memperingatkan bahwa mungkin saat ini kita sedang mendekati "post-antibiotic era". Masa ketika antibiotik sudah gak ngaruh lagi dalam membasmi patogen.
Bakteri patogen super memang berbahaya; jika mewabah secara global, menjadi pandemi, maka kematian massal tak terhindarkan.
Beberapa patogen yang sudah teridentifikasi sebagai superbugs di antaranya sebagai berikut:
- MRSA (methicillin-resistant Staphylococcus aureus),
- C. diff (Clostridium difficile),
- MDR-TB (multi-drug-resistant tuberculosis),
- CPE (carbapenemase-producing Enterobacteriaceae).
Penelitian terus dilakukan ilmuwan untuk menemukan substansi yang dapat mengendalikan pertumbuhan bakteri super. Sejauh ini eksplorasi telah mengerucut pada beberapa kandidat antibiotik baru yang lebih kuat, diantaranya susu platipus, dan bunga tembakau.
Protein keriting dalam susu platipus
Platipus (Ornythorhinchus anatinus) termasuk mammalia dari ordo monotremata.
Etimologi nama platipus berasal dari bahasa Yunani, berarti kaki pipih. Sedangkan Ornythorhinchus anatinus artinya hewan berparuh burung yang mirip bebek.
Hewan menyusui asli Australia ini istimewa karena mempunyai beberapa ciri yang lazimnya terdapat pada hewan aves atau burung.
Ciri unik platipus yaitu moncong berbentuk paruh bebek, dan jari-jari anggota tubuhnya berselaput sehingga mahir berenang dan menyelam. Selama di dalam air, mata, hidung, dan telinganya tertutup rapat, navigasi pergerakannya mengandalkan kemampuan sensor elektromagnetik.