Lihat ke Halaman Asli

Peluang Sistem Pemasaran Agribisnis di Masa Covid-19

Diperbarui: 28 Juni 2020   20:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Corona seketika menjadi pemeran utama, ketika mulai muncul pertama kali di Wuhan- China. Hadirnya mampu memberikan kegelisahan dan kekhawatiran yang sangat nyata. Setiap hari Corona selalu menjadi topic utama semua media dan menjadi perbincangan yang tiada habisnya karna dianggap sebagai biang utama penyebab hilangnya banyak nyawa. 

Lahir di China, merangkak di Italia dan Negara-negara Eropa, tumbuh besar di Amerika, hingga menebar teror di Negara Asia lainnya termasuk di Indonesia. 

Penyebaran Corona sangat mudah dan cepat, sehingga tidak ada yang berani memandang ancaman Corona sebelah mata dan berusaha melawan serta menghindari sekuat upaya penyebarannya, agar mata rantai penularannya dapat terputus dan tidak menyebar kemana-mana. Mulai dari pembatasan social berskala hingga lockdown dilakukan untuk menekan pandemi Corona.

Peran Corona semakin terlihat nyata ketika Negara-negara di dunia melakukan upaya pemutusan mata rantai penularannya. Pembatasan dengan menutup semua akses yang berpotensi menjadi ajang penyebaran menciptakan dilema yang berpotensi menjadi biang keruntuhan ekonomi. 

Antara kesehatan dan ekonomi dua pilihan yang seakan masih sulit untuk diajak kompromi. Ketika memilih kesehatan maka ekonomi harus dikorbankan dan sebaliknya ketika ekonomi dikedepankan maka kesehatan dan nyawa yang menjadi taruhan. 

Kebijakan yang diambil pemerintah akan sangat menentukan seberapa panjang masa pemulihan perekonomian ataupun seberapa parah pandemic penyebaran memakan korban. Sehingga perlu adanya perimbangan antara upaya penekanan penyebaran dan upaya menstabilkan perekonomian.

Indonesia dengan jumlah penduduk mencapai 276 juta jiwa yang harus dijaga, memiliki tantangan dan kesulitan tersendiri dalam upaya penekanan penyebarannya. Karakteristik masyarakat yang sulit diatur dan diajak disiplin menjadi potensi hambatan pemutusan mata rantai penularannya.

Pola hidup yang masih jauh dari pola sehat juga menjadi permasalahan yang harus segera dirubah agar infasi Corona tidak makin merajalela. Karena kelalaian dalam penanganan penyebaran akan berdampak fatal dengan potensi banyaknya jatuh korban yang berjatuhan baik karena dampak dari kesehatan atau juga dampak dari lemahnya perekonomian.

Pembangunan perekonomiaan Indonesia sebagian besar ditopang oleh sector agribisnis.  Sektor ini merupakan harapan ditengah menurunnya perekonomian dunia akibat Corona karena sector agribisnis menyumbang lebih dari separuh nilai devisa. 

Sektor agribisnis di Indonesia adalah penyumbang terbesar devisa Negara setiap tahunnya sehingga salah satu upaya ketahanan pembangunan ekonomi dimasa pandemic dapat melalui peningkatan agribisnis sebagai tumpuan pengupayaan ketahanan perekonomian. 

Akan tetapi muncul permasalahan baru akibat adanya pandemic dengan berkurangnya akses -- akses distribusi karena pembatasan yang dilakukan sehingga pemasaran agribisnis mengalami hambatan terlebih dengan sifat produk pertanian yang mudah rusak, volume besar, bervariasi serta tergantung musim. Upaya penghambatan penyebaran Corona rupanya juga berimbas pada terhambatnya distribusi barang tidak terkecuali produk pertanian. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline