Lihat ke Halaman Asli

Agung Raharjo

Penulis bebas

Oli Terbaik untuk Kendaraan

Diperbarui: 19 Agustus 2020   09:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. tribunnews

Oli merupakan salah satu senyawa terpenting dalam tubuh sebuah kendaraan. Bertugas melumasi setiap komponen pada bagian dalam mesin, oli membantu mesin bekerja secara optimal menggerakkan setiap bagian serta melindungi dari gesekan sehingga tercipta tenaga yang menggerakkan roda.

Seiring berkembangnya waktu dan ilmu. Jenis oli yang beredar di pasaran semakin beragam. Oli mesin sendiri dibagi dalam tiga jenis. Yang pertama oli mineral, lalu oli semi sintetis dan oli sintetis. Oli mineral adalah jenis oli yang berasal perut bumi. 

Sementara oli sintetis berasal dari bahan alami yang telah dicampur dengan aditif. Sedangkan oli sintetis merupakan oli yang berasal dari bahan buatan sehingga bisa diatur kualitasnya sesuai dengan keinginan.

Lalu oli manakah yang terbaik untuk kendaraan kita?

Apakah yang paling mahal pasti yang terbaik?

Tidak selalu. Yang terbaik adalah yang paling sesuai dengan mesin kendaraan kita. Caranya dengan memastikan spesifikasi standar jenis oli kendaraan kita yang biasanya terdapat pada buku panduan. Penggunaan oli yang tidak sesuai baik terlalu encer maupun terlalu kental pasti akan memberikan efek samping bagi kendaraan. 

Oli yang terlalu kental akan membuat oli susah berputar dan mengakibatkan komponen tidak terlumasi dengan sempurna. Sementara penggunaan oli yang terlalu encer dari rekomendasi pabrikan dapat mengakibatkan suara mesin yang lebih kasar atau berisik.

Selain jenis oli, durasi pemakaian oli juga harus kita perhatikan, sebaiknya ganti oli secara teratur, sesuai dengan spesifikasi oli, durasi pemakaian, berdasarkan jarak tempuh atau waktu pemakaian. Kondisi lalu lintas yang sering dilalui juga turut menentukan waktu yang tepat dalam melakukan penggantian oli.

Sebuah opini pribadi penulis adalah penggunaan indikator odometer sebagai patokan penggantian oli untuk saat ini sudah tidak lagi relevan. Kondisi jalan raya saat ini yang seringkali akrab dengan kemacetan membuat takaran odomoter tidak lagi sesuai. 

Secara kilometer pemakaian, jarak tempuh memang belum tercapai, tetapi dalam kemacetan, mesin kendaraan kita tidak berhenti bekerja, setiap komponen dalam ruangan mesin tetap bekerja dan oli tetap bersirkulasi melumasi setiap bagian. 

Maka untuk kondisi jalan raya saat ini, acuan waktu rasanya lebih tepat dijadikan pedoman. Bisa dengan interval satu bulan, dua bulan atau satu setengah bulan mana yang lebih sesuai dengan kondisi lalu lintas yang sering kita temui.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline