Lihat ke Halaman Asli

Agung Fath Pratama

tholabul Ilmi

Antara Kita Dengan Waktu

Diperbarui: 14 Januari 2024   23:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

freepik

Waktu yang dimiliki manusia adalah umurnya yang hakiki. Waktu juga modal untuk meraih kehidupan nan abadi dalam kenikmatan yang kekal ( surga ), di sisi lain juga modal untuk kehidupan yang sengsara dalam adzab yang pedih. Waktu berlalu lebih cepat dari awam berarak. Maka, barang siapa yang berhasil menjadikan waktunya untuk ALLAH dan bersama ALLAH, itulah kehidupan dan umurnya yang sejati. 

Dan waktu yang tidak digunakan untuk ALLAH tidaklah dihitung sebagai bagian dari kehidupannya, walaupun dia hidup tapi kehidupannya laksana kehidupan binatang ternak. Bila seseorang menghabiskan waktunya penuh dengan kelalaian, syahwat dan angan-angan hampa atau waktunya yang paling banyak digunakan untuk tidur dan leha-leha, maka bagi orang semacam ini "mati" lebih baik dari pada hidup.

" Waktu itu laksana pedang, bila engkau tidak (menggunakannya untuk) menebas, dialah yang akan menebas (leher)mu. "

 Dan dirimu, bila tidak engkau sibukkan dengan kebenaran, maka dialah yang akan menyibukkanmu dengan kebatilan. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline