Lihat ke Halaman Asli

Sosialisai Media Edukasi Covid-19 dengan Media Sosial

Diperbarui: 8 Maret 2021   19:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Covid-19 merupakan nama penyakit yang pertama kali muncul di Wuhan, Tiongkok pada Desember 2019. Merupakan penyakit yang berasal dari jenis Coronavirus yang masih satu rumpun dengan penyakit MERS dan SARS. tidak perlu waktu lama, hingga Covid-19 berubah menjadi pandemi di berbagai negara yang berada di seluruh dunia, termasuk di Indonesia  (Sumber:WHO).

Di Indonesia sendiri, kasus pertama positif Covid-19 secara resmi di umumkan oleh presiden pada tanggal 2 Maret 2020 (Sumber:Kompas.com). Menyusul itu dua munggu kemudian, tepatnya pada tanggal 15 Maret 2020, berbagai kegiatan perkantoran, lalu perkuliahan, serta hal-hal lain yang dapat menimbulkan kerumunan, langsung dialihkan menjadi kegiatan dalam jaringan.

Para pelajar dan mahasiswa harus menjalani pembelajaran jarak jauh yang pertemuannya bersifat virtual, begitupun dengan para pekerja yang mendapatkan kesempatan untuk bekerja di rumah. Baik pelajar dan mahasiswa yang mengikuti pembelajaran jarak jauh, maupun pekerja yang melakukan WFH atua Work From Home, kegiatannya jadi berpusat di rumah. Tentu, memang hal inilah yang menjadi tujuan dari merumahkan pelajar dan sebagai pekerja. Yakni untuk mengurangi interaksi sosial yang dapat menjadi salah satu penyebab dari penyebaran Covid-19.

Selama pandemi Covid-19 di Indonesia, bukan hanya kantor dan persekolahan yang tutup. Melainkan tempat hiburan, seperti bioskop, restoran, serta tempat wisata lainnya. Jikapun dibuka, anjuran untuk menjaga jarak tetap di lakukan.

Selain untuk bekerja dan mengikuti pembelajaran, internet juga digunakan oleh masyarakat dalam mencari hiburan dan memenuhi kebutuhan selama masa pandemi Covid-19. Hal ini terlihat dari kenaikan angka penggunaan internet selama masa pandemi Covid-19. 

Salah satunya didukung oleh pernyataan Adi Kusuma selaku Presiden Direktur Biznet (Sumber: CNN Indonesia) yang menyatakan bahwa ada kenaikan traffic sekitar 20% dinbandingkan bulan-bulan sebelumnya (sebelum pandemi). Selama masa di rumah saja, ketergantungan terhadap internet menjadi meningkat hingga berkali-kali lipat. Menurut Kristina, di Indonesia sendiri, berdasarkan penilitian yang dilakukan olehnya, ketergantungan terhadap internet meningkat sampai lima kali lipat (Sumber: Media Indonesia).

Dengan partisipan sebanyak 4,734 0rang dewasa, hasil suverinya bahwa kecanduan internet naik sebanyak 14,4% dari sebelumnya yang hanya 3%. adapun 96% mengakses lewat ponsel pintar dengan rata-rata penggunaan 10 jam per hari. selain pada orang dewasa, ketergantungan internet pada masa pandemi juga  menjadi lebih tinggi di kalangan remaja, yakni menjadi 19.3% dengan rata-rata penggunaan selama 11,6 jam per hari. paling banyak di akses adalah media sosial, mulai dari Whatsapp, Instagram, Twitter, Facebook, Line hingga menggunakan Youtube (Sumber: Media Indonesia) 

Dengan tingginya angka penggunaan media sosial di Indonesia selama masa pandemi Covid-19, saya yang saat ini tengah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata, mengambil langkah dengan membuat program kegiatan edukasi masyarakat terkait Covid-19, melalui media sosial. Bentuk sosialisasinya sendiri adalah pengunggahan media berupa poster ke beberapa media sosial.

Adapun pesan yang saya sampaikan lewat media sosial dengan mengunggah berbagai poster, di antaranya sebagai berikut:

  1. Fakta mengenai Covid-19 , yang meliputi: Penggunaan masker medis tidak akan menghambat penghirupan udara apabila dikenakan dengan baik., meminum alkohol tidak akan mencegah atau mengobati Covid-19, meminum pemutih dan disinfektan itu berbahaya dan tidak akan mencegah Covid-19, serta beberapa fakta lainnya. Pemberian fakta-fakta ini adalah salah satu upaya untuk pemberantasan hoax atau berita bohong yang dapat menyesatkan masyarakat. Karena yang seperti kita tahu, bahwa pandemi ini, banyak berita simpang-siur yang terkadang dicerna masyarakat tanpa proses pengecekan dari berita tersebut.
  2. Gejala Covid-19 penting juga untuk diketahui. sehingga membuat poster yang memuat tentang berbagai gejala Covid-19, supaya masyarakat lebih memperhatikan keadaan kesehatannya selama pandemi. Sehingga, apabila ada gejala yang terasa, maka masyarakat langsung bisa memeriksakan dirinya. Selain gejala Covid-19, saya juga menyertakan cara untuk mencegah penularan dari virus ini. Di anatara lain dengan mencuci tangan, memakai masker dan hindari kerumunan.
  3. Himbauan penggunaan masker serta cara menggunakan masker yang benar. Hal ini penting untuk di sampaikan, karena seperti yang kita ketahui, penularan virus ini bisa terjadi lewat percikan droplet penderita Covid-19. Penggunaan masker yang benar bisa menjadi salah satu cara untuk mencegah penularan dari Covid-19.
  4. Protokol masuk rumah juga saya sosialisasikan. Meskipun selama pandemi kegiatan lebih berfokus di rumah, kadang ada kalanya kita tidak bisa menghindari untuk pergi ke luar. Saat pulang hendaknya melepas alas kaki sebelum masuk ke rumah, memberishkan peralatan, tidak menyentuh barang apapun yang berada di dalam rumah dan langung melepas pakaian di tempat cucian atau di kamar mandi, serta membersihkan diri dengan mandi.
  5. Terakhir, saya memberikan edukasi lewat media sosial tentang cara menjaga kesehatan mental selama pandemi Covid-19. Tidak dipungkiri, bahwa kita semua sudah merindukan keadaan semula tanpa ada sekat seperti sekarang, hanya  saja kita hanya perlu bersabar dan senantiasa mematuhi protokol kesehatan sehingga bisa mengurangi peluang tertular Covid-19. Seperti pepatah, di balik badan yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Untuk memaksimalkan pertahanan diri, kesehtan mental juga perlu dijaga. Beberapa cara saya beberkan untuk menjaga kesehatan mental, di antaranya adalah berhenti sejenak mengikuti berita karena terlalu banyak informasi terkadang membuat cemas berlebih, tetap menjaga komunikasi, selalu berolahraga, luangkan waktu untuk bersantai, dan membuat rencana harian.

Pandemi Covid-19 masih belum usai. Tidak boleh lengah, dan kita senantiasa harus menjaga kebersihan diri dan lingkungan serta menjaga kesehatan fisik dan mental. Selalu kenakan masker jika berpergian, mencuci tangan menggunakan air dan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan, serta minimalisasi mobilitas dan interakasi. Dengan menjaga diri sendiri, kita juga menjaga orang-orang terdekat dari penularan Covid-19.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline