Lihat ke Halaman Asli

Agung Pramono

Guru dan penulis

Cerita Anak: Gurita yang Baik Hati

Diperbarui: 12 Februari 2024   16:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Tolong! Tolong, aku." Suara keras itu mengagetkan Robi-gurita baik hati.
Dia melihat ke segala penjuru, tidak menemukan apa-apa.

Robi perlahan jalan menyusuri laut yang dalam. Banyak lalu lalang binatang laut yang ditemui, tetapi dia fokus pada sumber suara tadi.

Setelah beberapa langkah, terdengar lebih jelas suara tadi.

"Tolong, aku di sini!  Tubuhku terhimpit batu besar," teriaknya memelas berharap Robi menolongnya.

Robi anak gurita suka menjelajah dasar laut. Biasanya dia bermain dengan ikan-ikan kecil dengan ceria. Kebiasan baik yang dilakukan adalah menyapa dengan senyum hewan-hewan yang ditemuinya.

Hari ini Robi  dengan tubuh yang besar melihat Reni--seekor udang terhimpit batu. Dia ingin segera membantu, tetapi dia urungkan. Batunya begitu besar, Reni tertindih pada bagian ujung kepalanya.

"Reni, kenapa kamu bisa terhimpit batu?" tanya anak gurita itu dengan menggerakkan tubuhnya.

"Ceritanya panjang, Robi. Nanti aku ceritakan. Sekarang bantu aku, dulu," pinta Reni lagi.

Robi berpikir keras bagaimana caranya Reni bisa keluar dari himpitan batu besar itu. Dia bergerak ke kanan dan ke kiri mencari cara terbaik.

"Udang, kamu, kan bisa berjalan mundur. Kepalamu bisa terlepas jika kamu bisa lakukan!" perintah gurita itu.

"Baiklah, gurita yang baik. Aku akan coba." Reni mencoba mundur perlahan. Awalnya susah, tetapi dengan keberaniannya akhirnya dia terbebas dari himpitan batu itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline