Lihat ke Halaman Asli

Agung Pramono

Guru dan penulis

Perpisahan di Batas Kota

Diperbarui: 17 September 2022   23:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku katakan sejujurnya tentang diriku dan keluarga
Aku memang orang yang tak punya harta
Katamu cinta tak membedakan kasta
Namun ternyata semua omong kosong belaka

Jika aku hanya rakyat jelata nan hina
Apa aku salah kalau tetap mencintainya
Kalau memang dirimu tak punya rasa cinta
Mengapa kau tidak katakan dari awal kita berjumpa

Setelah aku mencintaimu dengan segala daya
Kau campakkan aku ke lembah yang hina
Kau senang membuat aku menderita
Kau hancurkan semua harapan yang kupunya

Ucapanmu yang dahulu masih aku ingat hingga sekarang
Katanya akan kita lalui besama susah senang
Namun kenyataannya kau sudah mencari pengganti
Tega hatimu meninggalkan aku sendiri

Kalau itu permintaan yang kau harapkan

Ku ikhlaskan dirimu pergi dari bayangku
Daripada di sini kau hanya membuat sakit hatiku
Agar kau puas menghancurkan hatiku

Kata-katamu waktu itu masih terngiang di telinga

Apapun yang terjadi akan kita rasa bersama
Namun kenyataannya semua hanya janji belaka
Teganya dirimu mengkhianati cinta

Kalau memang begitu, pergi saja dirimu
Aku sudah rela hidup tanpamu
Daripada di sini dirimu tidak punya rindu
Aku memang tak pantas bersanding denganmu

Padahal waktu itu dirimu pernah berjanji
Semua halangan akan kita perangi
Namun kenyataannya dirimu tak setia
Meninggalkan diriku dibatas kota

Tangerang Selatan/17 September 2022

Puisi Malam/agungpramono




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline