Perkembangan ilmu dan teknologi semakin cepat. Bermunculannya handphone dengan berbagai tipe dan harga menyokong perkembangan tersebut. Diiringi dengan perkembangan social media, facebook, whashap, instagram semakin mempercepat berkembangnya dunia teknologi.
Kejadian dibelahan dunia bisa dilihat dengan cepat. Kita yang hidup diera digital ini kalau tidak bisa mengikuti perkembangan jaman maka akan digilas oleh jaman tersebut.
Saat saya lagi membuka facebook diberanda ada tawaran untuk belajar menulis PTK (Penelitian Tindakan Kelas) dimana hal tersebut sangat bermanfaat bagi saya yang bekerja menjadi guru.
Setiap guru yang ingin naik pangkat maka diwajibkan untuk membuat PTK . Maka tawaran untuk mendaftar di dinding facebook tersebut dari sebuah komunitas menulis online langsung saya iyakan. Setelah terdaftar saya di hubungi melalui Whatshap oleh seseorang yang kita anggap bagian marketingnya. Dia langsung memberikan penjelasan ke saya andai saya bisa masuk kelas menulis online tersebut.
Dengan berbagai rayuan dan saya pun mencoba untuk bertanya semaksimal mungkin agar saya nanti tidak menyesal setelah masuk kelas. Masuk kelas menulis online ini berbayar Rp. 450.000,00. Harga yang saya anggap mahal untuk ukuran saya dimana kelas online ini hanya melalui whatshap saja. Tidak ada tatap muka. Karena marketingnya lumayan bagus, dengan jaminan saya menjadi penulis maka sayapun ikut masuk kelas menulis online tersebut.
Setelah saya masuk group menulis online ternyata ada sekitar 250 peserta yang ada digroup tersebut. Bisa dibayangkan dan dihitung berapa pemasukan sekali angkatan group menulis online tersebut. Contoh saya kelas November dengan peserta 250 orang peserta. Rp 450.000,00 x 250 peserta = Rp. 112.500.000.
Nilai ini sungguh fantastis bila dibandingkan cara pembelajarannya. Peserta diberikan video tentang menulis, disuruh merangkum dan disetorkan kepada pembimbingnya. Setelah itu baru diajarkan tata bahasa Indonesia dan cara membuat artikel. Kelas kami waktu itu selama 3 bulan dengan menyelesaikan 6 tugas.
Dilihat dari contoh diatas maka bisnis kelas menulis online sangatlah menggiurkan. Apalagi kalau setiap bulan bisa membuka kelas dengan jumlah peserta yang bervariasi. Sayapun berpikir, ternyata orang pintar itu mencari duitnya gampang ya dibandingkan dengan orang yang kurang beruntung dimana mencari duitnya dengan mengandalkan ototnya.
Belum lagi variasinya komunitas tersebut menjual e book dari tulisan penulis terkenal walaupun dengan harga murah Rp. 50.000,00. Kesimpulan dari saya ternyata perkembangan ilmu dan teknologi merubah tata cara belajar dengan fasilitas online dan dengan pendapatan yang luar biasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H