Penyakit diare adalah salah satu isu kesehatan yang menjadi permasalahan dunia secara global dan memengaruhi jutaan orang setiap tahunnya, terutama anak-anak.
Penyakit ini sangat lazim terjadi di negara-negara berkembang, di mana sanitasi yang buruk dan akses yang terbatas menuju sumber air bersih menjadi masalah yang besar di negara tersebut.
Diare disebabkan oleh berbagai patogen, termasuk bakteri, virus, dan parasit, dan sering menyebar melalui makanan dan air yang terkontaminasi.
Di negara berkembang, sanitasi yang buruk dan akses air bersih yang terbatas dapat memperburuk penyebaran penyakit ini. Kurangnya akses ke fasilitas sanitasi dasar, seperti toilet, dapat menyebabkan pencemaran sumber air dan penyebaran penyakit diare semakin masif.
Selain itu, praktik kebersihan yang buruk, seperti mencuci tangan yang tidak sempurna, juga dapat berkontribusi pada penyebaran penyakit ini di masyarakat.
Penyakit diare juga menjadi isu yang sangat penting yang sering kali menjangkiti anak-anak. Beberapa kelompok masyarakat menganggap diare yang terjadi pada anak hanyalah sebuah penyakit yang biasa-biasa saja, sehingga mereka beranggapan jika diare tidak terlalu penting untuk mendapatkan perhatian khusus.
Tentunya kepercayaan dan anggapan-anggapan seperti ini menjadi salah satu hal yang juga berdampak pada tingginya angka penderita diare, khususnya penderita anak-anak.
Ahli kesehatan telah mempelajari penyakit diare dari perspektif antropologi untuk bisa memahami konteks sosial dan budayanya. Mereka menemukan bahwa penyakit diare bukan hanya merupakan masalah medis, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor sosial dan budaya di masyarakat.
Antropologi kesehatan menekankan pentingnya konteks budaya dan determinan sosial kesehatan dalam memahami dan mengatasi masalah kesehatan.
Dalam kasus penyakit diare, kepercayaan dan praktik budaya dapat memainkan peranan yang sangat penting dalam penyebaran penyakit.
Misalnya, dalam beberapa budaya, mungkin terdapat keengganan untuk menggunakan toilet atau jamban karena sudah menjadi tradisi yang melekat pada kehidupan sehari-hari.