Banyak berbagai ancaman dan tantangan di Indonesia dari dalam negeri khususnya mengenai permasalahan konflik antar agama yang dari dulu hingga sampai sekarang belum selesai seperti halnya yang pernah menjadi konflik paling kontroversial dan panas di Indonesia diantaranya yang pertama konflik antar umah beragama di aceh yang mana demonstran dari kubu Islam menginginkan pemerintah untuk membongkar beberapa gereja Kristen di aceh sehingga banyak korban berjatuhan , yang kedua konflik poso yang terjadi selama bertahun tahun dan memakan korban dengan jumlah yang sangat tinggi , yang ketiga konflik tanjung balai yang mana kerusuhan ini disulut oleh konflik agama antar umat islam dan budha , yang keempat konflik sampang yang disebabkan antara pengikut Ahlus Sunnah Wal Jamaah dan penganut Islam Syiah.
Masyarakat Indonesia dihampir semua suku,agama,etnik,dan golongan serta daerah bagaikan ilalang kering yang mudah hangus terbakar , dalam konflik agama itu sendiri muncul tindakan-tindakan yang justru sangat bertentangan dengan pancasila terutama sila-1 , padahal semua agama mengajarkan mengenai arti pentingnya kerukunan dan kedamaian antar umat agama , tantangan yang masih perlu dihadapi oleh bangsa kita sendiri yaitu kekurangmampuan masyarakat untuk lebih memahami dan mendalami serta mengamalkan ajaran dari nilai-nilai agama.
Konflik antar umat beragama yang berkepanjangan kalau dibiarkan terus menerus akan menjadi petaka yang besar yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia , padahal para tokoh bangsa Indonesia menjadikan perbedaan agama sebagai tali perekat persatuan bangsa , disisi lain dalam sebuah konflik pasti selalu ada provokator yang mengadu domba sehingga dapat menyebabkan perselisihan , selain itu juga ada politik kotor yang memanfaatkan perselisihan antar umat beragama untuk kepentingan personalnya , disisi lain faktor kesenjangan juga menjadi penyebab konflik dikarenakan banyak sifat iri antar umat seperti halnya untuk umat nasrani dalam hal pendirian rumah ibadah.
Setiap sesuatu pasti ada akibat, dan akibat dari konflik agama itu sendiri menimbulkan berbagai dampak yang banyak merugikan orang lain dan sekitarnya , selain itu Indonesia juga memberi pengakuan atas 6 agama yang dianut oleh masyarakat, dengan jumlah penganut yang bervariasi tertunya sudah menjadi tugas dan kewajiban seluruh warga indonesia untuk meminimalisir bentrokan yang terjadi akibat berbeda kepercayaan, meskipun dalam UUD 1945 telah mengatur kebebasan beragama kedalam hak asasi manusia namun tetap saja Indonesia merupakan Negara majemuk dimana segala konflik pasti ada
Tentu saja mengenai hal tersebut mendorong generasi muda untuk turut aktif dalam melakukan upaya-upaya pencegahan yang bisa dimulai dari hal hal kecil seperti halnya toleransi antar umat beragama dan lain-lain , karena dari generasi muda lah bangsa Indonesia berevolusi dan dari genereasi muda lah bangsa Indonesia bisa menjadi Negara maju , tidak sertamerta karena berbeda warna kulit,suku,agama dll bangsa Indonesia menjadi berbeda , pada dasarnya bangsa Indonesia sendiri memiliki semboyan " Bhineka Tunggal Ika" yang artinya berbeda-beda tetapi satu jua , dan pada burung garuda yang kokoh mencengkarm pita putih yang bertuliskan "Bhineka Tunggal Ika" dengan harapan menjadi kekuatan bangsa Indonesia yang memiliki segala macam perbedaan di dalamnya.
Pentingnya pemahaman pancasila dan penanaman pancasila sejak dari kecil karena setiap sila menjadi petunjuk maupun pedoman warga Indonesia sehingga dalam hal konflik agama perlu diselesaikan secara hukum dan secara adil sesuai Pancasila dan UUD 1945, dalam sila 1 sudah dijelaskan bahwa setiap warga wajib memeluk agama dan menjalankan kewajiban agama sesuai yang dianutnya , dan konflik agama juga merupakan penyimpangan dari pancasila sila ke-2 yang mana dalam konflik banyak memakan korban bahkan sampai meninggal sehingga hal tersebut melanggar nilai kemanusiaan, banyak orang yang tidak bersalah dan sarana prasarana menjadi tumbal atas konflik kepentingan pribadi dan walaupun konflik agama sulit untuk ditemukan penyelesaian nya tapi tidak menutupkemungkinan untuk melakukan upaya pencegahan diantaranya :
1. masyarakat harus memiliki kesadaran bahwa setiap agama memiliki misi dan tujuan untuk kedamaian
2. keadilan dan pemerataan pembangunan sarana dan prasarana ibadah maupun segala hal penunjang aktivitas keagamaan
3. perlu adanya tindak tanggap dari pemerintah dan kepedulian pemerintah untuk turut andil dalam permasalahan tersebut