Sebentar lagi pesta demokrasi akan segera bergulir sejak di mulainya kampanye damai 23 September 2018 kemarin menunjukan rakyat Indonesia akan melaksanakan pesta demokrasi yang mana di harapkan akan terpilihnya pemimpin yang benar-benar pro rakyat, anti asing dan bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Seluruh rakyat Indonesia yang sudah tercatat namanya di DPT (Daftar pemilih tetap) harus pintar dan teliti memilih calon pemimpin yang akan menentukan roda pemerintahan negara Indonesia untuk 2019-2024, di karenakan memang memilih pemimpin itu wajib hukumnya seperti hadist;
"Jika ada tiga orang bepergian, hendaknya mereka mengangkat salah seorang di antara mereka menjadi pemimpinnya" (HR Abu Dawud dari Abu Hurairah).
Tapi biasanya timbul pertanyaan baru? Di kalangan masyarakat awam menengah kebawah (SMA ke bawah) !!! Bagaimana cara kita memilih pemimpin yang memang benar-benar pro rakyat dan bagaiamana menakarnya kalau memang nantinya dia terpilih akan memang betul-betul mengutamakan kepantingan rakyat?
Jawabannya simple dan mudah, cukup kenali calonnnya, bisa kita lihat juga dari perawakan wajahnya, dari pemberintaan yang memang betul-betul itu kredibel, bisa juga dengan meminta saran para alim ulama yang ada di sekitar kita.
"Yang lahir (Tampak) itu bisa menjadi indikasi dari apa yg ada dalam batin"
Di tahun 2019 nanti sudah ada 2 bakal calon preisden dan wakil presiden, kedua-duanya sama-sama ada kelebihan dan kekurangannya, tinggal kita mau menimbangnya seperti apa; bisa kita pertimbangkan maslahah dan mafsadatnya, bisa kita lihat dari prestasinya selama jadi tokoh nasional, bisa juga dengan tabayyuni dulu dengan semua hal yang pernah mereka berikan kepada rakyat Indonesia.
Dan yang terakhir sebelum kita memilih nanti kita istikhorohkan dulu dan tabyyuni dulu pada para alim ulama' yang ada di sekitar kita kenapa? Karena memang para alim ulama' seseorang yang lebih terbuka mata batinnya, insha allah mereka lebih dulu istikhoroh untuk hal demikian sebelum kita memintanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H