Lihat ke Halaman Asli

Agung MSG

TERVERIFIKASI

Insan Pembelajar

10 Pilar Utama Pengembangan Perkeretaapian Nasional: Pilar Strategis Menuju Masa Depan yang Resilien, Inovatif dan Berdaya Saing Global

Diperbarui: 2 Februari 2025   23:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kereta yang kuat tak hanya butuh rel yang kokoh, tapi juga visi yang jauh ke depan.|Foto: lingkedin.com

"Perkeretaapian bukan sekadar jalur transportasi, tetapi urat nadi kemajuan bangsa. Membangunnya dengan visi besar hari ini adalah investasi bagi masa depan."

Hari Jumat di akhir Januari 2025 kemarin, selama setengah hari, alhamdulillah saya bersama rekan sekerja bisa berbagi dan berdiskusi dengan sahabat-sahabat di DJKA. Sebuah kesempatan berharga yang penuh makna, di mana saya bisa bertukar cerita, wawasan, dan pengalaman mengenai Future Skills untuk pengembangan perkeretaapian nasional.

Dalam ruangan diskusi yang penuh semangat, saya melihat mata-mata berbinar dari para profesional yang memiliki satu visi besar: membangun sistem perkeretaapian Indonesia yang lebih modern, efisien, dan berkelanjutan. Ada yang berbicara tentang teknologi terbaru, ada yang membahas regulasi dan tata kelola, dan ada pula yang menyoroti tantangan sosial dan ekonomi yang harus diatasi. Semuanya mengerucut pada satu kesimpulan besar:

"Perkeretaapian bukan sekadar moda transportasi. Ia adalah urat nadi kemajuan bangsa."

Saya merenungkan diskusi kami hari itu. Jika kita ingin menjadikan perkeretaapian sebagai tulang punggung mobilitas nasional yang resilien, inovatif, dan berdaya saing global, maka ada 10 pilar utama yang harus diperkuat. Pilar-pilar ini tidak hanya menyentuh aspek teknologi dan infrastruktur, tetapi juga sumber daya manusia, keberlanjutan, keamanan siber, hingga strategi menghadapi disrupsi global.

Pilar pertama yang menjadi fondasi utama adalah Infrastruktur Cerdas & Resilien. Karena tanpa infrastruktur yang kuat, tidak ada transformasi yang bisa berjalan optimal. Mari kita bahas lebih dalam.

1. Infrastruktur Cerdas & Resilien

Mengembangkan jaringan rel dan fasilitas perkeretaapian yang berbasis teknologi dan tahan bencana adalah keharusan. Negara-negara maju seperti Jepang dan Jerman telah mengadopsi smart railway infrastructure, yang dilengkapi dengan sensor IoT untuk memantau kondisi rel, AI untuk deteksi dini gangguan, serta desain yang mampu bertahan dari bencana alam.

Di Indonesia, pembangunan jalur ganda, elektrifikasi, dan konektivitas multimoda perlu dipercepat untuk meningkatkan efisiensi dan aksesibilitas. Integrasi dengan sistem transportasi lain (bus, MRT, LRT, dan kendaraan listrik) juga harus diperkuat agar layanan lebih seamless dan efisien.

2. Transformasi Digital & Teknologi Masa Depan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline