Lihat ke Halaman Asli

Agung MSG

TERVERIFIKASI

Insan Pembelajar

Makna Sejati Cinta pada Tanah Air, Saat Hati Selalu Merasa Ingin Pulang

Diperbarui: 11 Oktober 2024   06:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hanya melalui sepakbola kita merasa Indonesia di kancah dunia.|Foto: tangkapan layar channel YouTube undak-unduk

Saat lagu Tanah Airku karya Ibu Sud dinyanyikan bersama di beberapa Stadion di sela even sepakbola dunia, selalu saja tak terasa, air mata menggenang menghangatkan jiwa.

Lagu yang dinyanyikan ini, kini jadi tradisi baru sejak Timnas Indonesia U-19 bertanding dengan Filipina pada 8 Juli 2022. Lalu, anak-anak Indonesia di Osaka pun menyanyikan di jalanan dengan iseng, dan ternyata bersahut sambut dan dinyanyikan oleh banyak orang disana. Dan, viral!

Partisipasi massal dan kekuatan media sosial ini yang menjadikan lagu ini menjadi konten yang viral. Selain itu, juga karena nilai maknawi yang sangat dalam dari lirik lagu ini. Kini, lagu ini banyak dihafal oleh warga Bahrain, Malaysia, Singapura, Jepang, dan sejumlah warga dunia.

Tanah Airku.

Tanah Airku, tidak kulupakan,
Kan terkenang, selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh,
Tidak kan hilang dari kalbu
Tanahku yang kucintai
Engkau, kuhargai

Walaupun banyak negeri kujalani,
Yang mahsyur permai dikata orang,
Tetapi kampung dan rumahku,
Di sanalah ku merasa senang
Tanahku tak kulupakan,
Engkau kubanggakan

Makna Cinta Tanah Air dalam Syair 'Tanah Airku'

Lagu "Tanah Airku" adalah ungkapan cinta yang abadi, tak lekang oleh waktu, dan tak hilang meski jarak merentang. Bagi seorang yang memaknai kehidupan melalui lensa neurosains, linguistik, dan psikologi positif, syair ini mengandung keindahan mendalam tentang rasa cinta yang tak berujung.

Lagu ini bukan hanya serangkaian kata, melainkan gema jiwa yang merangkum kenangan, rasa bangga, dan kebahagiaan terhadap tanah kelahiran.

Cinta pada tanah air tidak sekadar melekat pada tanah yang dipijak atau langit yang dijunjung, melainkan hadir di setiap detak jantung yang mengingat, di setiap hembusan napas yang mengagumi.

Dalam bait-bait "Tanah Airku," ada kehangatan yang menyelimuti. Syair ini seperti pelukan lembut dari ibu pertiwi, yang dengan penuh kasih menuntun kita kembali ke rumah, ke kampung halaman, di mana hati merasa damai dan tenang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline