Lihat ke Halaman Asli

Agung MSG

TERVERIFIKASI

Insan Pembelajar

Islam, Nafas yang Menghidupkan, Jiwa yang Menyemai Kebaikan

Diperbarui: 6 September 2024   06:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Islam adalah cahaya yang menerangi hati, mengarahkan pikiran, dan menuntun hidup menuju kebahagiaan sejati.|Foto: Kompas

"Jadikan Islam bukan hanya sebagai pegangan hidup, tetapi sebagai nafas yang menghidupkan jiwa, mengarahkan langkah, dan menuntun setiap tindakan menuju ridha-Nya."

Islam adalah agama yang sempurna, meresap ke dalam setiap aspek kehidupan manusia. Ia bukan sekadar ibadah ritual semata, melainkan jalan hidup yang menyeluruh, mencakup segala dimensi kehidupan: spiritual, moral, sosial, hingga ekonomi. 

Islam bukan hanya tuntunan dalam sujud dan ruku', tetapi juga menjadi panduan dalam berpikir, bersikap, dan beramal. Dengan demikian, Islam harus kita jadikan sebagai nafas yang menghidupkan jiwa, pandangan hidup, dan tradisi yang mendarah daging dalam keseharian kita.

Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menegaskan dalam firman-Nya:  
"Pada hari ini, telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu." (QS. Al-Ma'idah 5:3).
Ayat ini menjadi bukti nyata bahwa agama Islam adalah sempurna, tak perlu ditambah dan tak boleh dikurangi. Setiap Muslim diharuskan berpegang teguh pada ittiba', yaitu mengikuti secara penuh segala apa yang telah disyariatkan oleh Rasulullah . Iman kepada Allah dan ittiba' kepada Rasulullah adalah landasan utama dalam mengarungi kehidupan ini.

Islam sebagai Nafas Kehidupan

Sebagaimana manusia memerlukan udara untuk hidup, begitu pula Islam harus menjadi nafas yang mengalir dalam jiwa kita. Islam mengatur seluruh aspek kehidupan manusia, dari hal yang besar hingga yang kecil, dari kehidupan individu hingga tata sosial. 

Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Al-Hafizh Ibnu Katsir rahimahullah, "Tatkala Allah menyempurnakan agama mereka, mereka tidak memerlukan agama lain dan tidak pula Nabi lain selain Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam."

Maka, seorang Muslim sejati harus senantiasa menjadikan Islam sebagai pegangan hidupnya, sebagai sumber kebahagiaan dan ketenangan jiwa. Iman kepada Allah dan ittiba' kepada Rasulullah bukanlah pilihan semata, melainkan kewajiban yang harus diikuti secara utuh dan menyeluruh.

Islam sebagai Jiwa

Jiwa yang hidup adalah jiwa yang dipenuhi oleh cahaya Islam. Jiwa yang terpaut kepada Allah Azza wa Jalla adalah jiwa yang damai, tidak mudah goyah oleh cobaan duniawi. Islam memberikan kekuatan jiwa melalui pengamalan syariat dan akhlak yang luhur. 

Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya, aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia." Akhlak yang mulia inilah yang menjadi ruh Islam, mengalirkan kehidupan yang berkah dan penuh rahmat dalam setiap langkah kita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline