Lihat ke Halaman Asli

Agung MSG

TERVERIFIKASI

Insan Pembelajar

Menginspirasi Generasi Z dengan Keteladanan: Tugas Mulia Seorang Guru

Diperbarui: 4 September 2024   09:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berbagi dengan visi, mengajar dengan hati, mendidik dengan akhlak. | Foto: Ade Aboh

"Guru terbaik bukan hanya yang mengajarkan ilmu, tetapi yang menanamkan akhlak, memotivasi untuk terus belajar, dan menginspirasi dengan teladan nyata."

Di tengah perubahan zaman yang begitu cepat, generasi baru hadir dengan cara pandang dan kebutuhan yang berbeda. Generasi Z, yang lahir di era teknologi dan informasi, memiliki karakteristik unik yang menuntut pendekatan pendidikan yang berbeda pula.  

Dalam konteks Islam, bagaimana seharusnya seorang guru terbaik di mata siswa Gen Z? Apa yang membuat seorang pendidik menjadi "the best teacher ever" bagi mereka?

1. Keteladanan dalam Akhlak dan Iman

Dalam Islam, teladan terbaik yang kita miliki adalah Rasulullah SAW. Beliau bukan hanya seorang guru yang mengajar dengan kata-kata, tetapi juga dengan perbuatan. Guru yang terbaik bagi siswa Gen Z adalah mereka yang mampu menjadi teladan dalam akhlak dan iman. Di tengah derasnya arus informasi dan distraksi, siswa Gen Z membutuhkan figur yang konsisten dalam mengamalkan nilai-nilai Islam, yang menunjukkan integritas dan keteguhan dalam iman.

Seorang guru harus mampu menampilkan sikap sabar, rendah hati, dan penuh kasih sayang, sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah. Ketika siswa melihat dan merasakan akhlak yang mulia dari gurunya, mereka akan terdorong untuk mengikuti dan meniru. Itulah bentuk pendidikan paling efektif—pendidikan melalui keteladanan.

2. Membangun Koneksi yang Tulus

Generasi Z dikenal sebagai generasi yang mengedepankan kejujuran dan keterbukaan. Mereka ingin didengar dan dihargai. Maka, guru yang baik adalah mereka yang mampu membangun koneksi emosional yang tulus dengan siswanya. Islam mengajarkan pentingnya berkomunikasi dengan penuh hikmah dan kasih sayang. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an: "Serulah manusia pada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik" (QS. An-Nahl 16: 125).

Seorang guru hendaknya menjadi pendengar yang baik, yang memahami kebutuhan dan perasaan siswa. Dengan begitu, siswa akan merasa dihargai dan lebih terbuka untuk menerima ilmu dan nasihat. Ketika siswa merasa terhubung secara emosional dengan gurunya, proses belajar akan menjadi lebih bermakna.

3. Mengintegrasikan Nilai-Nilai Islam dalam Pembelajaran Modern

Dalam era digital ini, siswa Gen Z sangat akrab dengan teknologi dan informasi. Mereka cenderung belajar melalui berbagai platform digital dan menggunakan teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, guru yang terbaik adalah mereka yang mampu mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam pembelajaran yang relevan dan kontekstual bagi siswa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline