Lihat ke Halaman Asli

Agung MSG

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Penulis Muslim, Istiqomahlah di Medan Dakwah bil Qalam

Diperbarui: 21 Agustus 2024   06:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tulisan adalah amal jariyah yang tak terputus, pahalanya terus mengalir hingga akhir zaman. | Foto: halalop.com

"Setiap kata yang kita tulis adalah cahaya yang menuntun jiwa, mengajak kepada kebaikan, menjauhkan dari keburukan, dan menjadi saksi di hadapan Allah."

Dalam setiap helaan nafas kehidupan, seorang penulis muslim memikul amanah yang begitu agung. Amanah yang tak sekadar menorehkan kata-kata di atas kertas atau layar, tetapi menanamkan hikmah dan kebijaksanaan yang mendalam dalam setiap kalimat yang ditulis. Di dalam tulisan itu, ada cahaya yang bisa menerangi dunia.

Sebagaimana seorang mujahid yang berdiri tegak di medan pertempuran, seorang penulis muslim berada di garis depan medan dakwah bil qalam. Ia adalah perpanjangan lidah para Nabi, penghubung umat dengan nilai-nilai Islam yang luhur dan mulia.

Prioritas dalam Menulis

Dalam menjalankan tugas ini, seorang penulis muslim hendaklah mengutamakan menulis karya-karya yang mendekatkan pembaca pada kebesaran Allah SWT. Tulisan yang berlandaskan niat yang ikhlas dan penuh kesadaran akan tujuan hidup, yakni mengabdi kepada-Nya dan menuntun sesama menuju jalan yang diridai-Nya.

Seperti firman Allah SWT dalam Al-Qur'an, "Aku tidak menciptakan jin dan manusia, melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku" (QS. Az-Zariyat 51: 56). Ini menjadi landasan bahwa setiap tulisan yang dihasilkan haruslah berorientasi pada tujuan agung ini, bukan sekadar memenuhi hasrat pribadi atau kebanggaan duniawi.

Keutamaan Dakwah melalui Tulisan

Seorang penulis muslim yang istiqomah di medan dakwah bil qalam memiliki keutamaan yang luar biasa. Sebagaimana disampaikan dalam hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah bersabda, "Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau doa anak yang shalih" (HR. Muslim). Dalam konteks ini, tulisan yang mendidik dan menginspirasi dapat menjadi bagian dari ilmu yang bermanfaat, yang pahalanya akan terus mengalir hingga hari kiamat.

Tugas yang Mulia

Menulis dalam rangka berdakwah bukanlah tugas yang sepele, melainkan tugas yang mulia, karena ia merupakan tugas para Nabi dan Rasul. Allah SWT berfirman, "Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum kamu (Muhammad) melainkan Kami wahyukan kepadanya bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Aku, maka sembahlah Aku" (QS. Al-Anbiya 21: 25). Melalui tulisan, penulis muslim melanjutkan tugas para Rasul, menyebarkan tauhid dan ajaran Islam kepada umat manusia.

Mendapatkan Rahmat Allah

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline