Lihat ke Halaman Asli

Agung MSG

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Pentingnya Jadi Orang Baik

Diperbarui: 13 Juni 2024   07:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jadilah orang baik, atau jadilah pelopor kebaikan, karena dunia ini membutuhkan banyak orang-orang baik. | Foto: nenbergoonline.com

"Kebaikan sejati tidak memerlukan penonton. Ia bersemayam dalam hati yang tulus, menebar kasih tanpa pamrih, dan mengharap balasan hanya dari Allah."

Di tengah hiruk-pikuk kehidupan yang kerap kali dipenuhi oleh kesibukan dan ambisi duniawi, terdapat sebuah nasihat bijak yang menyejukkan hati: "Selalu ada orang baik di sekitar kita. Namun, bila kita belum atau tidak menemukannya, maka jadilah salah satu diantaranya."

Nasihat ini bukan hanya sekedar ungkapan, tetapi sebuah panggilan untuk kita semua. Ya, sebuah ajakan untuk bertransformasi menjadi pribadi baik, dan berakhlak yang mulia.

Menjadi orang baik adalah sebuah tanggung jawab dan kehormatan. Orang baik tidak pernah sibuk menunjukkan betapa baiknya dia, sebab kebaikan sejati itu terpancar dari ketulusan hati. Samasekali bukan dari pameran amal. Update status, dan foto-foto aktivitas kebaikan.

Ia memilih untuk lebih sibuk memastikan bahwa keikhlasannya diterima oleh Allah Yang Maha Melihat dan Maha Mencatat. Dalam keheningan malam dan kesibukan siang, orang baik senantiasa berharap agar amal kebaikannya diridai oleh-Nya.

Ia tak mau berharap semu dan takut, semua kebaikan yang pernah ia lakukan di dunia ternyata tak ditemukannya di catatan-Nya.

Kebaikan tidak membutuhkan kepura-puraan. Dalam setiap langkahnya, orang baik menyadari bahwa setiap kebaikan yang dilakukan, sekecil apapun, akan Allah balas dengan kebaikan yang berlipat ganda.

Allah berfirman dalam Al-Qur'an, "Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya." (QS. Az-Zalzalah: 7). Ini adalah janji yang pasti, bahwa tidak ada kebaikan yang akan sia-sia di sisi Allah.

Dimana pun berada, orang baik selalu ingin berbuat dan berbagi kebaikan. Ia tidak terikat oleh besar atau kecilnya kebaikan, karena ia tahu bahwa manusia tidak pernah tahu dari kebaikan mana yang bisa mengantarkannya masuk surga.

Dalam satu riwayat, Ibnu Mas'ud mengisahkan bahwa suatu hari Rasulullah SAW bertanya kepada para sahabatnya, "Maukah kalian Aku kabarkan tentang mereka yang diharamkan masuk neraka?" Para sahabat segera menjawab, "Tentu wahai Rasulullah!"

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline