Lihat ke Halaman Asli

Agung MSG

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Ketenangan di Tengah Masalah: Kunci Keutaman dan Kebahagiaan

Diperbarui: 11 Mei 2024   07:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan mengingat Allah dan kebesaran-Nya, hati menjadi tenang dan tentram. | Foto: OrgLokon

"Tetaplah tegar dalam menghadapi tantangan, sambutlah segala takdir dengan lapang dada, dan nikmatilah setiap momen dengan penuh rasa syukur. Di situlah rahasia kebahagiaan sejati terletak."

Hidup, memang penuh tantangan. Didalamnya, kita sering kali diuji dengan masalah dan ketidakpastian. Namun, bagaimana kita meresponsnya, itulah yang membedakan antara sekadar bertahan hidup dan benar-benar hidup dengan bermakna. Ketika dibanjiri oleh gelombang masalah, rasa tenang adalah obat yang paling mujarab.

"Hadapi dengan Tenang, Terima dengan Rida, dan Nikmati dengan Syukur". Tiga prinsip sederhana ini adalah kunci untuk menghadapi hidup dengan keberanian dan kebijaksanaan.

Tenanglah, jangan panik, jangan gelisah. Rasa gelisah dan kecemasan tidak mendatangkan manfaat sedikitpun. Juga tidak akan pernah mengubah apa pun, selain merampas kita dari kebahagiaan saat ini.

Dalam agama Islam, Rasulullah SAW telah memberikan contoh yang jelas tentang bagaimana kita seharusnya menanggapi ketakutan dan kecemasan. Beliau mengajarkan kepada kita untuk memohon perlindungan dari Allah terhadap perasaan gelisah dan kesedihan. Cukuplah Allah sebagai penolong kita, karena itu berdoalah, sebagaimana Nabi shollallohu 'alaihi wasallam berdoa :

"Ya Allah, aku berlindung kepadaMu dari perasaan gelisah dan bersedih.." [HR. Bukhori 2893]

Sebagai insan pembelajar yang beriman, kita dituntun untuk bertawakal kepada Allah SWT. Tawakal bukanlah sikap pasrah tanpa usaha, tetapi sikap penuh keyakinan bahwa Allah senantiasa bersama kita. Setelah kita berusaha dengan sebaik-baiknya, dengan sungguh-sungguh dan serius, serahkanlah hasilnya kepada-Nya.

Karena itu, mari kita iringi usaha dan ikhtiar kehidupan ini dengan banyak berdzikir dan berdo'a, sebagaimana yang pernah Rasulullah contohkan:  "Ya Allah, aku memohon kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, dan rasa cukup.."

Tanggalkanlah beban khawatir dan ketakutan dengan menguatkan hati melalui dzikir dan doa. Berpegang teguhlah pada prinsip ikhlas dan beriman kepada Allah dan para Rasul-Nya. Jadikanlah doa sebagai teman setia dalam perjalanan hidup.

Saat rasa khawatir, cemas, ketakutan atau pun was-was menelisik kedalam diri, segeralah tangkal dengan meluruskan niat dengan niat ikhlas, dengan beriman sambil mengatakan: "Aku beriman kepada Allah dan para Rasul-Nya".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline