Dalam setiap detik yang berlalu, tatkala jarum jam bergulir dan matahari melintasi langit, tersembunyi di balik keriuhan dunia adalah hikmah yang tak terhingga dari Sang Pencipta.
Syeikh Al-Utsaimin dengan bijak mengingatkan kita akan esensi dari "keberkahan waktu" yang tiada tergantikan. Ia menegaskan bahwa keberkahan waktu tidak sekadar dalam mengejar tugas dan rutinitas, melainkan dalam kesadaran yang tulus akan kehadiran Allah. Katanya, "Orang yang mendapat taufik itu selalu dalam keadaan sadar. Sedang orang yang hina itu selalu dalam keadaan lupa".
Dalam keseharian yang terkadang serba cepat dan tergesa-gesa, kita cenderung melupakan makna sejati di balik waktu yang berlalu. Firman-Nya yang mulia mengingatkan kita akan bahaya melupakan-Nya, karena dalam ketidak-sadaran itu, waktu pun terabaikan dan sirna tak berbekas.
"Janganlah kamu ikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami. Mereka hanya menuruti hawa nafsunya dan sudah melewati batas." (QS. Al-Kahfi 18: 28).
Namun, di antara kesibukan dunia, ada ruang untuk mengintrospeksi diri. Jika kita merasa kehilangan arah, marilah kita berpaling kepada Allah dengan tulus. Sebab, bagi mereka yang menghadapkan diri kepada-Nya, Allah akan mengaruniakan keberkahan dalam setiap detiknya.
Islam mengajarkan bahwa keberkahan waktu bukanlah sekadar mengejar waktu, melainkan mengejar kehadiran-Nya. Imam Al Ghazali memberikan petunjuk berharga bahwa keberkahan waktu terletak pada pengisian waktu dengan penuh makna dan manfaat, serta perencanaan yang matang dalam menjalani hidup.
Dalam memelihara keberkahan waktu, patuh terhadap aturan waktu seperti melaksanakan sholat tepat waktu, menyempatkan diri untuk sahur, dan menjaga waktu tidur adalah langkah-langkah awal yang sangat diperlukan.
Namun, lebih dari itu, memanfaatkan setiap momen yang Allah anugerahkan kepada kita, baik itu waktu pagi yang segar, siang yang produktif, malam yang tenang, atau saat-saat istimewa seperti waktu haji dan zakat, adalah wujud nyata dari menghargai keberkahan waktu.
Dengan mempraktikkan nilai-nilai agung ini, kita dapat meraih keberkahan dalam setiap detik yang berlalu. Dengan ingatan kepada Allah sebagai pemandu, kita dapat menjelajahi waktu dengan penuh makna dan inspirasi, serta memperoleh manfaat lahir dan batin yang tiada terhingga.
Sebab, di balik waktu yang berlalu, tersimpan rahasia keberkahan yang menunggu untuk diungkapkan kepada mereka yang bersungguh-sungguh mencarinya. Maka, hadirlah dalam setiap detik dengan hati yang penuh kesadaran akan kehadiran-Nya, dan saksikanlah bagaimana waktu yang terasa singkat ini memancarkan keberkahan yang tak terbatas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H