Lihat ke Halaman Asli

Agung MSG

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Panggilan Cinta untuk Memulihkan Kenegarawanan dan Darurat Kebangsawanan

Diperbarui: 3 Februari 2024   16:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Krisis kebangsaan kita pulihkan dengan rasa cinta pada bangsa dan negara | Foto: crosswalk.com

"Hentikanlah pertunjukan kegelapan ini, hentikanlah penyebaran ketidakpastian dan keserakahan. Mari kita bersama-sama membangun kembali fondasi-fondasi kenegarawanan yang kokoh, yang didasari oleh keadilan, kebenaran, dan cinta kepada sesama."

Di tengah gemuruh politik yang membelenggu, terhampar pemandangan suram di ladang kenegarawanan. Sungguh, negara ini sedang mengalami darurat kebangsawanan, sebuah krisis moral yang meruntuhkan fondasi-fondasi keadilan dan kebenaran.

Tingkah laku yang seharusnya menjadi tauladan, justru dipenuhi oleh kecurangan dan manipulasi. Kekerasan budaya, bukan lagi sekadar merajalela dalam bentuk fisik, namun telah merambah ke dimensi kesadaran. Nilai-nilai yang suci telah diinjak-injak, dan kebaikan dihina sebagai kelemahan. Di atas segalanya, kesadaran palsu dijejalkan ke dalam pikiran masyarakat, membingungkan antara apa yang benar dan yang salah, menciptakan kabut yang menyelimuti kebenaran.

Pengkhianatan terhadap prinsip-prinsip demokrasi terasa semakin dalam. Penguasa yang seharusnya menjadi pelindung keadilan, justru menjadi pelaku utama dalam pertunjukan kelicikan politik. Pengambilan keputusan dipenuhi oleh intervensi politik, menjadikan proses demokratisasi semakin meragukan.

Di tengah kemelut ini, suara rakyat memohon untuk dipedulikan. Mereka menantikan keadilan, bukan hanya sebagai tontonan semata, tetapi sebagai harapan yang nyata. Namun, jika cinta telah terbuang, bagaimana mungkin keadilan akan tumbuh subur? Kesedihan hanya menjadi hiburan bagi mereka yang menjadikan kekuasaan sebagai senjata untuk merendahkan yang lemah.

Namun, mari kita bergegas, bukan untuk terpuruk dalam keputusasaan, tetapi untuk berjuang. Di jalanan, di mana cita-cita menjadi satu-satunya harapan, di sana kami berdiri sebagai manusia yang memohon untuk diperlakukan dengan kasih sayang. Kami menolak penindasan dan kesewenang-wenangan yang melumpuhkan jiwa-jiwa kami.

Hentikanlah pertunjukan kegelapan ini, hentikanlah penyebaran ketidakpastian dan keserakahan. Mari kita bersama-sama membangun kembali fondasi-fondasi kenegarawanan yang kokoh, yang didasari oleh keadilan, kebenaran, dan cinta kepada sesama.

Kepada penguasa yang berhati tulus, kami menyerukan: pandanglahlah kami sebagai manusia, dengarkanlah jeritan hati kami, dan jawablah dengan cinta. Karena hanya dengan cinta, kita dapat membangun negeri ini menjadi negara yang maju, bangsa yang besar, dan tempat yang adil dan damai bagi semua warganya.

Mari kita bersama-sama memperjuangkan keadilan dan membangun kenegarawanan dengan cinta sebagai pedoman.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline