Lihat ke Halaman Asli

Agung MSG

TERVERIFIKASI

Insan Pembelajar

Membangun Inovasi Unggul dengan Design Thinking

Diperbarui: 3 November 2023   06:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Inovasi Bisnis terlahir dari Design Thinking | Foto: strategyzer.com

"Design Thinking mengubah berbagai sektor bisnis dan organisasi dengan menghasilkan inovasi yang relevan, berkualitas tinggi, dan berkelanjutan."

Ternyata, inovasi bisnis yang berkelanjutan kuncinya ada pada bagaimana mempimpin dengan design thinking. Atau dengan kata lain, roh dari "Design Thinking for Innovation" itu ada pada bagaimana membangun solusi terobosan dalam bisnis dengan cara yang lebih sederhana.

Design Thinking sendiri adalah pendekatan inovatif yang mendorong pemikiran kreatif dan pemahaman mendalam terhadap pengguna, bukan hanya alat atau proses. Ini menekankan pembuatan solusi sesuai kebutuhan pengguna, vital dalam bisnis modern. Perusahaan seperti Apple, Airbnb, dan IBM telah sukses menerapkan Design Thinking untuk menghasilkan produk inovatif dan memimpin pasar.

Inovasi adalah kunci pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Studi McKinsey menunjukkan 84% eksekutif senior percaya inovasi penting. Harvard Business Review juga menegaskan keunggulan pasar bagi perusahaan yang berfokus pada inovasi.

Penelitian ilmiah, seperti studi dari Universitas Stanford, membuktikan bahwa Design Thinking membantu identifikasi masalah dan penciptaan solusi yang relevan. Contoh kasus sukses, termasuk Google, menunjukkan bagaimana pendekatan ini membawa perubahan positif dalam berbagai industri.

Design Thinking itu ada tahapan sistematisnya. Dengan pemahaman tentang Design Thinking dan pentingnya inovasi, kita akan menjelajahi tahapan Design Thinking lebih lanjut dalam artikel ini untuk memahami cara mencapai inovasi bisnis yang berkelanjutan.

Tahap 1: Empati dalam Design Thinking - Memahami Kebutuhan Pengguna

Tahap "Empati," menitikberatkan pada pemahaman mendalam terhadap kebutuhan pengguna. Pengguna menjadi pusat perhatian, dan pemahaman ini adalah dasar kesuksesan solusi. Empati membantu mencegah asumsi dan kebijakan internal yang bisa menyebabkan produk gagal.

Buku "Design Thinking for Strategic Innovation" oleh Idris Mootee menekankan pentingnya pemahaman pengguna dalam mencegah kegagalan produk. Apple sukses menerapkan empati dengan mengintegrasikan kebutuhan pelanggan dalam produk seperti iPhone. Alat seperti peta empati membantu tim memvisualisasikan emosi dan kebutuhan pengguna dengan lebih baik.

IDEO, sebagai pemimpin dalam menerapkan Design Thinking, juga telah menciptakan produk sukses seperti mouse komputer pertama dari Apple, dan sepeda tangan pertama untuk anak-anak dengan keterbatasan. Empati adalah langkah kunci dalam proses berpikir desain, membantu desainer memahami pengguna dan menciptakan solusi yang bermanfaat serta menghindari kegagalan produk.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline