"Berubah atau punah. Inovasi atau mati."
Seorang sahabat dari seberang menyampaikan curhat. Curhat bahwa suasana kerja di kantornya tidak sedang baik-baik saja. Cukup panjang chat yang ia sampaikan. Ini diantaranya:
"Aduh Mas, sekarang bener-bener lagi galau dan sedih banget, nih. Jadi begini Mas, tim kita sekarang kayaknya lagi nggak ada semangatnya untuk kerja, rasanya kayak udah jadi orang biasa aja. Parahnya ini sudah membudaya. Mereka cuma kerja dan ngelewatin tugas-tugas tanpa semangat. Tiap kali masuk kantor, keliatannya lemes banget, ada yang mata kosong gitu, ada yang keliatan bingung, dan nggak sedikit yang kayak lagi nggak ada tenaga, gitu.
Yang lebih parah lagi, kita harus ngingetin mereka terus baru mereka mau gerak. Nggak ada yang mau bergerak duluan, mereka kayaknya kurang proactive banget. Ya Allah, bener-bener bikin frustasi dan khawatir, karena kita butuh semangat dan keaktifan dari mereka untuk bisa maju bersama. Semoga aja bisa nggak lama lagi kayak begini, dan semangat mereka bisa kembali. :("
Keluhan-keluhan seperti itu, tak sedikit saya temukan di berbagai instansi pemerintah, dan juga di perusahaan-perusaan kecil. Mereka berjalan dengan energi, keseriusan dan kinerja nyaris mendekati rata-rata. Tak terlihat produktitas, loyalitas dan militansi pada sikap dan etos kerja mereka.
Bagi saya, jelas ini sebuah tantangan tersendiri untuk mengurainya satu persatu. Mendalami budaya dan pola kerja mereka. Menangkap mindset yang ada di kepala mereka, membuka wawasannya, dan mengajak mereka untuk berubah. Berubah atau punah. Inovasi atau mati.
Hentikan Drama-Drama, Fokuslah ke Solusi
Mengatasi masalah ketidaksemangan dan kurangnya produktivitas di dalam tim merupakan tantangan yang sering dihadapi oleh pemimpin profesional. Di bawah ini saya akan memberikan beberapa langkah dan strategi yang dapat membantu untuk mendidik tim agar menjadi produktif, loyal, militan, dan bersemangat:
1. Komunikasi terbuka dan jelas. Pemimpin yang profesional harus memulai dengan berbicara kepada anggota tim untuk memahami akar penyebab ketidaksemangan mereka. Ini melibatkan mendengarkan dengan penuh perhatian. Selanjutnya, pemimpin perlu menjelaskan visi, misi, dan tujuan tim dengan jelas, serta mengkomunikasikan harapannya sebagai pemimpin.
2. Berkolaborasi dan memberikan ruang kreativitas. Untuk membangkitkan semangat dan produktivitas, penting bagi pemimpin untuk memfasilitasi kolaborasi dalam tim, memberikan kesempatan bagi anggota tim untuk berkontribusi dan berbagi ide. Dorong inovasi dengan memberikan kebebasan kepada anggota tim untuk mencoba pendekatan baru dalam tugas mereka.