Lihat ke Halaman Asli

Agung MSG

TERVERIFIKASI

Insan Pembelajar

Menggenggam Hikmah dari Sakit: Kebaikan di Balik Cobaan

Diperbarui: 23 Juli 2023   17:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kebaikan Sakit - Menggenggam Hikmah dari Cobaan | pexels.com/Pavel Danilyuk

"Sehat itu nikmat, sakit pun nikmat. Keduanya membawa hikmah yang begitu banyak."

Sehat, sakit, bahagia, cobaan, dan ujian, selalu tak lepas dari episode perjalanan hidup manusia. Dan kita selalu akan diuji dalam kehidupan kita dengan hal yang kita sukai, juga dengan hal yang tidak kita sukai. Siap atau tidak siap, suka atau tidak suka, ujian itu akan senantiasa menyertai selama kita hidup di dunia ini.

"Bila engkau sakit, berdoalah dengan kesungguhan hati, yaitu ketika hatimu sedang lemah-lembut, karena itu adalah rahmat untukmu." (HR Bukhari, Muslim, dan HR Addailami)

Ujian dan musibah sesungguhnya hanyalah cobaan dari Allah semata, yang terkadang sebagai bukti kecintaan-Nya kepada hamba.Itulah mengapa manusia yang paling banyak mendapatkan ujian musibah adalah para nabi dan rasul yang mulia.

Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan mengujimu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan.” (QS. al-Anbiyaa': 35).

Ibnu ‘Abbas menafsirkan ayat ini dengan menyatakan : “Kami akan menguji kalian dengan kesulitan dan kesenangan, kesehatan dan penyakit, kekayaan dan kefakiran, halal dan haram, ketaatan dan kemaksiatan, petunjuk dan kesesatan.” (Tafsir Ibnu Jarir).

Sejumlah Kerugian Karena Sakit

Bagitu banyak kerugian yang bisa dapat saat sakit.Dan bila kita telusuri lebih jauh, hitung punya hitung, kerugian saat kita sakit jauh lebih banyak.

Yuk, mari kita menghitung kerugiannya sebisa yang kita hitung. Ya, sakit itu…

1. Membikin “umur” cepat tua. Wajah nampak lebih tua dan kusut.
2. Badan atau anggota badan jelas jadi sakit, tidak enak, dan mengganggu aktivitas.
3. Makan jadi tidak enak.
4. Tidur jadi tidak nyenyak.
5. Waktu terasa panjang dan menyiksa.
6. Bikin jenuh and be-te.
7. Sulit berpikir jernih dan obyektif. Kadang jadi mudah emosional.
8. Bikin orang jadi bodoh, kurang wawasan, dan tertinggal jaman.
9. Bisa menyebabkan salah mengambil keputusan dan merugikan diri sendiri maupun orang lain.
10. Orang sakit jadi lebih sensitif dan mudah tersinggung.
11. Emosi jadi tidak stabil. Hati dan pikiran jadi tak tenang.
12. Menurunkan rasa percaya diri.
13. Meningkatkan pengeluaran tambahan yang sebenarnya tidak perlu.
14. Orang sakit bisa terancam jadi jatuh miskin, bila sakit terus menerus dan tak tersembuhkan.
15. Bila sakitnya karena penyakit yang bisa menular, maka sakit itu bisa menularkan penyakit dan merugikan  orang lain.
16. Orang yang sehat akan menjaga jarak karena khawatir akan tertular
17. Bagi terapis, dokter atau orang-orang yang bekerja di lingkungan profesi kesehatan, sakit itu jelas akan menurunkan kredibilitas dan kepercayaan terhadap dirinya.
18. Lemas, tidak berenergi dan penuh keluh kesah sehingga nampak menjadi orang dengan pribadi yang tidak menarik.
19. Jadi orang yang dikasihani orang lain.
20. Jadi beban keluarga, orang terdekat, dan bahkan orang lain.
21. Pergaulan jadi terbatas
22. Keluarga & orang terdekat menjadi cemas
23. Menghambat aktifitas, dan dunia terasa jadi sempit.
24. Hidup tak bergairah
25. Hidup menjadi tidak produktif
26. Hilangnya beragam kesempatan
27. Karir dan pekerjaan jadi terganggu.
28. Penghasilan atau pendapatan bisa terkoreksi, bahkan bisa hilang.
29. Dalam profesi atau pekerjaan, bisa mempengaruhi kinerja team.
30. Bisa merugikan banyak pihak, terutama bagi yang memiliki kedudukan, pangkat yang tinggi dan rekanan yang luas.
31. Apa yang diusahakan jadi kurang atau tidak maksimal. Hasil pekerjaan jadi tidak memuaskan.
32. Bisa bikin stres dan depresi
33. Bisa merubah orang jadi pendosa, kufur nikmat dan tidak pandai bersyukur, tidak sabaran, marah-marah dan bisa melukai hati orang yang berada disekitarnya.
34. Bisa merusak citra diri dan menganggap dirinya itu lemah tak berdaya.
35. Bisa menjadi orang yang dipandang sebelah mata atau disepelekan.
36. Bisa merusak keharmonisan rumah tangga. Banyak kasus perceraian dikarenakan kasus sakit yang tak sembuh-sembuh.
37. Mempengaruhi kuantitas dan kualitas beribadah.
38. Bisa menimbulkan masalah yang lebih banyak
39. Dikenang jadi orang yang lemah, tak berdaya, dan patut dikasihani.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline