Lihat ke Halaman Asli

Agung MSG

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Pertanian Berkelanjutan, Alternatif Bijaksana Menghadapi Dampak Pupuk Kimia

Diperbarui: 7 Juli 2023   12:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi memberi pupuk tanaman.(sumber: SHUTTERSTOCK/SINGKHAM via kompas.com)

"Menggunakan pupuk kimia secara bijaksana adalah kunci untuk menjaga kesuburan tanah dan keberlanjutan pertanian."

Dunia pertanian kini sudah maju cukup pesat. Namun sayang, kepesatan kemajuan pertanian itu hanya difahami dan dikuasai oleh petani-petani berdasi. 

Selebihnya, di sejumlah daerah tidak sedikit ditemukan para petani yang belum bijaksana dalam pemanfaatan pupuk kimia. Bagi sebagian dari mereka, masih ada yang beranggapan bahwa banyak pupuk kimia akan banyak hasil panennya.

Mereka bertani hanya berdasarkan tradisi atau kebiasaan Bertani sebagaimana para senior dan leluhurnya. Mereka kurang menggali betapa ada bahaya laten dan nyata dari penggunaan pupuk kimia yang tidak bijaksana.  

Padahal, penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dan tidak bijaksana dapat memiliki dampak serius terhadap kesuburan tanah dan lingkungan secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa dampak serius yang dapat terjadi:

1. Penurunan Kesuburan Tanah. Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan mengganggu keseimbangan nutrisi dalam tanah. 

Pupuk kimia memberikan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman, namun penggunaan berlebihan menyebabkan kelebihan zat seperti nitrogen, fosfor, dan kalium. 

Akibatnya, kesuburan tanah menurun secara jangka panjang karena ketidakseimbangan nutrisi dan kehilangan kemampuan mendukung pertumbuhan tanaman secara alami.

2. Hilangnya Keragaman Hayati. Penggunaan pupuk kimia berlebihan membahayakan organisme penting dalam tanah seperti mikroorganisme dan cacing tanah. 

Mikroorganisme tanah penting untuk dekomposisi materi organik dan siklus nutrisi alami dalam tanah. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline