Lihat ke Halaman Asli

Agung MSG

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Peran Teknologi Informasi dan Tantangan Bagi Toko Buku Fisik: Membaca di Era Digital

Diperbarui: 30 Mei 2023   07:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Minat baca kini lebih banyak beralih ke produk dan media digital, tapi pesona buku fisik tak tergantikan | Foto: pixabay.com/geralt

"Teknologi informasi mengubah cara kita membaca, namun tidak pernah menggantikan pesona buku fisik."

Kehadiran teknologi informasi, beragam aplikasi online, platform media sosial, akses yang cepat, ebook, jurnal online, dan kecerdasan buatan dapat mempengaruhi minat baca masyarakat dalam beberapa cara. 

Beberapa orang mungkin menganggap bahwa ketersediaan informasi digital dapat mengurangi minat baca tradisional, seperti membaca buku cetak. Namun, dampaknya bisa bervariasi tergantung pada individu dan bagaimana mereka mengelola penggunaan teknologi tersebut.

Beberapa waktu terakhir, sering sekali kita mendengar toko buku-toko buku menutup gerainya. Ada rasa sedih, karena tidak sedikit setiap toko buku tersebut meninggalkan kenangan dan nostalgia tersendiri. 

Kita dan toko buku seperti ada ikatan batin. Beberapa toko buku favorit ada yang tutup. Minat baca masyarakat juga berpengaruh dengan minat beli kita terhadap buku.

Perkembangan Teknologi Informasi: Dampak Positif dan Negatifnya pada Kebiasaan Membaca

Di satu sisi, teknologi informasi memberikan akses mudah dan cepat terhadap informasi dalam berbagai format. Ebook dan jurnal online memungkinkan akses yang lebih luas ke sumber daya ilmiah dan literatur. 

Platform media sosial dan aplikasi online juga dapat menyediakan konten bacaan dalam berbagai bentuk, termasuk artikel, blog, dan cerita pendek. Dalam hal ini, teknologi informasi dapat memperluas pilihan bacaan dan memungkinkan orang untuk mengakses informasi dengan cara yang lebih mudah dan fleksibel.

Namun, di sisi lain, ada potensi bahwa teknologi informasi juga dapat mengalihkan perhatian masyarakat dari membaca dalam bentuk tradisional. Ketersediaan konten digital yang cepat dan menarik seperti video, gambar, dan meme dapat membuat beberapa orang lebih tertarik untuk menghabiskan waktu mereka di platform media sosial daripada membaca buku atau jurnal. 

Terlebih lagi, dengan adanya kecerdasan buatan dan algoritma yang disesuaikan dengan preferensi individu, ada risiko bahwa orang cenderung terjebak dalam filter bubble yang membatasi variasi bacaan mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline