Lihat ke Halaman Asli

Agung MSG

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Enam Binatang Berbuka Puasa Bersama: Petualangan Lucu dan Inspiratif di Bulan Ramadan

Diperbarui: 12 April 2023   11:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Monyet pun punya cerita di bulan Ramadan | Foto: redbookmag.com

Suatu malam di bulan Ramadan, enam binatang berkumpul untuk berbuka bersama di sebuah taman di kota. Mereka dikumpulkan oleh Si Monyet cerdas yang sedang bete main-main sendirian. Terkumpullah kucing, cecak, monyet, tikus, anjing, dan babi. Lalu mereka pun bukber dan menikmati hidangan yang tersaji di atas meja.

Tiba-tiba, cecak mulai berbicara, "Kalian tahu, nenek moyangku dulu aku pernah ikut serta meniup kobaran api Nabi Ibrahim yang membakar. Tapi entah kenapa, sekarang aku hanya ingin meniup angin segar untuk teman-teman saja. Tapi, tak jarang juga saya suka gosip sana sini tanpa saya sadari. Itu kebiasaan kali..."

Mendengar pernyataan cecak, kucing menimpali dengan lembut, "Kita semua memiliki kesalahan di masa lalu, tetapi yang terpenting adalah belajar dari kesalahan itu dan menjadi lebih baik di masa depan."

Monyet yang sedang asyik makan dengan kedua tangan dan satu kaki yang memegang makanan berkomentar, "Sudahlah, ngomongin masa lalu buat apa. Yang penting kita menikmati hidangan yang enak-enak ini."

Tikus yang sedang memakan apa saja yang ada di atas meja berkata, "Kalian tahu, aku seperti koruptor. Sama-sama menjijikkan, tapi setidaknya aku nggak merugikan orang lain."

Anjing yang sedang duduk di samping majikannya menggonggong setuju, "Aku setuju dengan tikus. Lebih baik jadi penjilat ke majikan daripada merugikan orang lain."

Babi yang sedang makan dengan rakusnya menimpali, "Sama-sama menjijikkan, tapi aku paling nggak ribet. Aku hidup suka-suka tanpa aturan dan jorok."

Kucing yang selalu santun dan bijaksana mengajak mereka semua untuk bersyukur karena masih bisa hidup sebagai binatang. Namun, mereka semua masih mempertanyakan mengapa banyak manusia yang memiliki karakteristik seperti binatang-binatang tersebut.

"Apakah Ramadannya kurang panjang, atau setannya yang terlalu pintar menggoda manusia?" ujar cecak.

Mendengar itu, tikus dan babi tertawa terbahak-bahak. Mereka semua sepakat bahwa manusia memang cenderung melakukan kesalahan dan mudah tergoda oleh godaan duniawi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline