Menjelang Ramadan, kenaikan harga kebutuhan pokok atau pangan sering menjadi isu yang diperbincangkan. Beberapa komoditas kebutuhan pokok seperti gula pasir, telur, kedelai, minyak goreng, gas dan daging mengalami kenaikan harga.
Sebagai contoh, pada tahun 2023 di Kabupaten Tangerang harga beras naik dari Rp 32.000 menjadi Rp 35.000 per kilogram.
Untuk memahami fenomena yang berulang setiap tahun ini, mari kita telusuri satu per satu faktor penyebabnya. Ya, tak dapat dipungkiri bahwa fenomena kenaikan harga saat Ramadan atau Lebaran dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Diantaranya:
Pertama, kenaikan permintaan.
Selama Ramadan dan Lebaran, permintaan untuk berbagai produk dan jasa cenderung meningkat, terutama untuk produk makanan, pakaian, dan transportasi.
Kenaikan permintaan ini dapat menyebabkan peningkatan harga karena penjual akan memanfaatkan situasi ini untuk memaksimalkan keuntungan mereka. Meningkatnya permintaan akan kebutuhan pokok akan nampak jelas pada komoditi pangan seperti beras, gula, minyak goreng, dan daging.
Kedua, distribusi bahan pokok yang panjang dan memakan waktu.
Ketiga, kondisi iklim yang tidak menentu seperti banjir atau kekeringan dapat mempengaruhi produksi dan pasokan bahan pokok.
Keempat, penambahan biaya operasional.
Selama Ramadan dan Lebaran, beberapa bisnis mungkin harus menambah biaya operasional mereka, seperti membayar lembur bagi karyawan yang bekerja lebih lama dari biasanya atau menambah pasokan barang. Kenaikan biaya operasional ini dapat menyebabkan peningkatan harga jual produk.