Lihat ke Halaman Asli

Agung MSG

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Menyadari Kematian: Persiapan Matang dan Amalan Baik untuk Akhirat

Diperbarui: 3 Maret 2023   07:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Waktu terus berkurang, tapi pasti : kita ini sedang menunggu mati | Image : Unsplash.com/Aron Visuals

Kematian merupakan suatu kepastian yang harus dihadapi oleh setiap manusia. Namun, sejauh mana kesiapan kita dalam menghadapi kepastian ini? Apakah sudah siap dengan amalan-amalan yang baik ? Atau, malah terlena dengan ambisi dan nafsu duniawi yang membutakan mata?

Seperti yang diungkapkan dalam ayat Alquran, "Tiap-tiap yang berjiwa dan bernyawa akan merasakan mati." Kita semua pasti akan merasakan mati, namun masih banyak dari kita yang terlena dengan dunia dan lupa akan kepastian ini. Ambisi, nafsu, dan angan-angan kita seolah-olah abadi, padahal kehidupan di dunia hanya sementara.

Allah SWT menguji manusia dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan yang sebenar-benarnya. Cobaan yang diberikan oleh-Nya, antara lain ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, dan jiwa (kematian). Namun, bersyukurlah bagi orang yang sabar, karena cobaan tersebut bertujuan untuk memurnikan amal dan meningkatkan keimanan.

Waktu Kita Terbatas dan Ada Batasnya

Kita sebagai umat manusia, memiliki batas waktu atau usia yang telah ditentukan oleh Allah SWT. Ketika batas tersebut telah tiba, tidak ada yang dapat mengundurkannya ataupun memajukannya. Kematian itu pasti datang, tepat sekali sesuai takdir Illahi.

Namun, sebagai manusia yang beriman, kita harus siap menghadapi kematian dengan persiapan yang matang. Kita harus berusaha melakukan amalan-amalan kebaikan yang bisa mengantarkan kita ke surga-Nya. Allah SWT telah memberikan tiga hal yang bisa menjadi kebaikan yang terus mengalir bagi kita setelah meninggal. Yaitu, shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak yang saleh yang mendoakan kita.

Sebagai manusia yang hidup di dunia ini, kita seharusnya mengembara atau berjuang di jalan Allah SWT. Lalu menganggap diri kita sebagai bagian dari ahli kubur. Kita harus menghindari perilaku zalim yang dapat menyebabkan penderitaan di akhirat kelak.

Berdasarkan hadis, ketika seseorang meninggal dunia, malaikat akan mencatat amal yang sudah dilakukan, sedangkan manusia akan membicarakan warisan yang ditinggalkan. Oleh karena itu, kita harus memastikan bahwa amalan kita selama hidup di dunia adalah amalan yang baik dan bermanfaat bagi orang lain.

Warnai Hari dan Kehidupan dengan Al Quran

Sebagai pengingat untuk akhir kehidupan kita, membaca ayat Alquran tentang kematian beserta hadisnya dapat meningkatkan keimanan kita.  Juga dapat memotivasi untuk melakukan beragam amalan kebaikan. Kita harus selalu siap menghadapi kematian, dengan persiapan yang matang dan amalan yang baik. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline