Dengar dan simaklah ini Nak. Kelak, kau akan hidup di zaman yang membutuhkan kelembutan dan kesabaran. Karena kesabaranmu, itu ada pada sifat kelembutanmu. Penerang jiwa dari kelembutanmu. Sabar - Ridho - Syukur, akan jadi kunci kelembutan hatimu.
Sungguh, kesabaran itu tak ada batasnya. Engkau sendiri harus sudah selesai dengan dirimu sendiri. Ini penting, sebelum engkau bisa membantu dan menyelesaikan hidup dengan saudara, keluarga, pasangan hidup dan orang-orang di sekelilingmu.
Ketika kau mampu secara tulus berlemah lembut ke sesama, maka kau akan punya orang-orang yang juga tulus padamu setulus jiwa. Sebaliknya, bila hatimu sekeras batu, maka keluargamu tak akan nyaman dengan dirimu. Pun demikian dengan orang-orang yang berada di sekelilingmu.
Sibukkan dirimu dengan membaca, bacaan apa saja yang jadi kebutuhanmu, kekuranganmu, dan kelemahanmu. Namun, bacaan terbaik sepengetahuanku adalah Al Qur'an. Setidaknya, 2x di sepanjang hari dan kesibukan. Bila kau tak sibukkan dengan bacaan yang memuliakan atau mencerahkan, maka kau akan disibukkan dengan hal-hal recehan. Gosip teman, masalah ketetanggaan, atau hal-hal lain yang tidak menjadikanmu lebih baik dan lebih produktif. Keberkahan waktumu, ada pada bacaan Al Qur'an. Bacalah Al Qur'an, agar waktumu penuh keberkahan.
Lalu, bila ada orang lain yang salah memahamimu atau salah bersikap padamu, maafkan ia. Maafkan, lupakan, jalan terus. Namun, bila kau yang salah, maka akui saja segera. Sampaikan, bahwa kau salah. Akui, terima, perbaiki. Jangan tunda, jangan gengsi, karena sifat kelembutan dan kerendahan hatimu sedang diuji.
Rasulullah, pernah menyampaikan bila hati ingin dilembutkan. "Sayangilah anak yatim, usaplah kepalanya dan berilah ia makan dari apa yang kamu makan, maka hatimu akan lembut dan kamu bisa menggapai hajatmu.".
Sungguh Nak, ingat ini : Kelembutan itu kekuatan. Kelembutan itu meninggikan, dan memuliakan. Bukan lemah, atau tak berdaya. Namun sifat mengalah, kadang bisa jadi pilihan yang bijaksana. Mundur selangkah, bukan berarti kalah.
Hadapi masalah, hayati prosesnya, nikmati tantangan dan kesulitannya, namun hindari perdebatan dengan siapa pun. Jangan sesekali emosimu mengendalikanmu untuk memenangkan perdebatan. Namun menangkan dirimu dengan keyakinan yang menjadikan hatimu termurnikan. Buat apa kau memenangkan perdebatan, namun orang jadi tak nyaman. Merasa kalah, bahkan dendam.
Hati yang lembut bisa kau peroleh dengan membaca Al Qur'an. Bisa pula dengan memperbanyak dzikir, mengingat kematian (dan kelak engkau ingin dikenang sebagai apa), mudah dan segera meminta maaf bila bersalah. Atau, meminta ampunan kepada Allah, rajin mengikuti kajian, banyak berbuat amal. Selain itu, muliakan ibu dan bapakmu (juga ibu & bapak mertuamu kelak), dan menyantuni anak yatim, dan bersahabat dengan sahabat-sahabat yang lembut hatinya.