Lihat ke Halaman Asli

Agung MSG

TERVERIFIKASI

Insan Pembelajar

Penulis Pembelajar, Yuk Kita Ketahui 8 Pembeda Esensial Ini

Diperbarui: 5 November 2022   05:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto : Unplash.com - Lilartsy

Saat saya menulis, begitu banyak sensasi yang ingin tercurahkan dalam deretan kata dan tulisan. Kadang, saat membacanya lagi ada semacam kepuasan telah mampu mengabstrasikan seluruh pendapat dan pandangan yang tersimpan selama ini di dada dan di kepala saya. 

Mungkin saat itu sedang flow, sehingga kata-kata terhambur begitu saja. Dan kebetulan pas. Atau, ada yang pernah bilang saat kita flow maka seluruh kemampuan akan mengalir harmoni penuh kekuatan.

Namun kadang pula, setelah beberapa lama saat tulisan itu saya baca lagi, saya jadi malu sendiri. Koq nulis kayak gitu sih. Malu-maluin, tidak terstruktur !

Ah, apa pun itu, bagi saya pribadi, menulis itu lebih banyak manfaatnya dari pada tidak menuliskan apa yang saya temukan, apa yang saya dapat, dan apa yang saya impikan. Menulis itu bagai sebuah petualangan : penuh tantangan, mengasyikkan dan tetap harus maju sampai di tujuan. 

Bagi saya pribadi pula menulis adalah terapi hati. Melatih untuk berperasaan lebih halus dan peduli, untuk pencerahan, untuk memahami diri sendiri, untuk memahami orang lain, dan juga untuk memahami lingkungan. Besar harapan saya, dengan menulis saya tengah berupaya mengaktualisasi diri. 

Menyalurkan ide, berpikir lebih mandiri dan berupaya untuk lebih kreatif, selain untuk "mempublikasikan" semangat berbagi. Ya, setidaknya untuk melatih kemampuan diri untuk melihat fenomena, trend, atau kejadian apa pun dunia ini secara lebih cerdas, dan lebih wise. Itulah sebagian manfaat dari menulis, dari sejumlah manfaat lain yang bisa kita dapat.

Disisi lain, dengan menulis saya pun mencoba untuk menghayati hidup dan kehidupan ini, sebagai bagian untuk mensyukuri atas karunia Allah SWT. Syukur-syukur memberikan inspirasi bagi orang lain. Atau siapa tahu sedikit banyak memberikan kontribusi dalam membangun peradaban dengan karya tulisan yang menggugah dan mencerahkan. 

Dan bukankah Allah telah menjanjikan bahwa Allah akan mengangkat orang-orang yang berilmu beberapa derajat ?

Lebih jauh, idealisme saya adalah sedikit banyak ingin memberikan kontribusi dalam membangun peradaban dengan karya tulisan yang mencerahkan. Setidaknya untuk diri dan keluarga besar saya, untuk orang-orang yang saya cintai, dan untuk lingkar terkecil di seputar lingkungan di mana saya tinggal dan bergaul.

Sementara nilai-nilai dan sederet kata yang saya tuliskan di tulisan ini, kiranya akan mampu menjadi kekuatan pesan, yang senyatanya tidak hanya bisa disalurkan melalui sebuah buku. Tapi bisa disalurkan dalam sepucuk surat untuk orang yang kita cintai, sebait SMS, newsletter, webblog, obrolan keseharian, atau dakwah dan tausyiah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline