Lihat ke Halaman Asli

Agung MSG

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Unproffesional Conduct Itu Antara Apel Busuk dan Enemy Of The State

Diperbarui: 25 Oktober 2022   11:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto : motionstatereview.com

Hari ini adalah hari yang ruar biasa menggemaskan. Pasalnya, target 5 hal penting yang ingin saya lakukan hari ini hanya tercapai 2. Sisanya 3, tertunda gara-gara masalah curhat. Ya, gara-gara curhat !

Bagi saya, curhat itu wajar, manusiawi, dan bisa bikin senang atau kesal. Senangnya kalau modusnya baru, unik, komplek, rumit, dan ruwet. Jadi kita tertantang untuk bersama-sama dan bekerja sama untuk menyelesaikannya. Caranya, libatkan saja orang-orang spesialis yang tepat, relevan & berkompeten. Hal yang pasti, akan ada banyak pelajaran dan pembelajaran dari apa yang dicurhatkan.

Ya, dari curhatan kita bisa belajar dari masalah orang tanpa perlu kita sendiri yang mengalaminya. Pokoknya benangnya perlu diurai satu persatu, biar terlihat dimana benang merahnya, juga benang kuning, hijau, coklat, merah, putih dan hitamnya. Kesalnya, kalau udah di kasih warning, eh ini terulang ! Curhat yang berulang, memang menggemaskan kalau tak mau dibilang menyebalkan.

Yap, begini cerita lengkapnya. Dalam lima hari terakhir, dua client yang memimpin sebuah organisasi lagi limbung. Masalahnya ada "4 musuh negara" yang harus diselesaikan di dua organisasi itu, tanpa si puncak pimpinan itu sendiri menyadarinya selama ini! Tahu-tahu indikator red alert meraung-raung berputar menyala. Ini bahaya.

Semula saya cuekin, toh saya udah ngasih bagaimana mengimplementasikan sistem peringatan dininya. Dalam perspektif risk management, khususnya pada tugas yang diemban Crisis Management Response Team, pengamanan itu harus berlapis. Lalu dibuatkan sistem peringatan dininya dari setiap jenis indikator yang bisa menyebabkan masalah, risiko, kerugian, dan krisis. Selain itu, perlu juga dibuatkan indikator peringatan dirinya, dan harus dipasang sedemikian rupa sehingga kita bisa memantaunya dari waktu ke waktu.

Tapi ini masalahnya ada di human : There are indications of an early warning system that is not being implemented. Hadeuh !

4 Level Peringan Dini Harus Konsisten Diterapkan & Diawasi

Saat itu sudah saya sampaikan bahwa guna keseragaman pola tindak dan antisipasi, maka setiap indikator disederhanaan saja level peringatan dininya. Caranya, dari setiap indikator dibuatkan rentang nilainya dan dibuatkan katergorinya dalam Level Peringatan Dini :

* Hijau itu Normal, kandungan informasinya : Confidential, dan urgensi-nya : Antention.

* Biru itu Siaga Tiga, Secret, urgensinya : Guarded.

* Orange itu Siaga Dua, Top Secret, urgensinya : High

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline