Lihat ke Halaman Asli

Agung MSG

TERVERIFIKASI

Wiraswasta

Inilah Mitos dan Kebohongan Besar Pelatihan

Diperbarui: 19 Oktober 2021   08:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto : Koleksi Pribadi

Bila di masyarakat, ada anggapan yang keliru, tidak tepat, dan bahkan mengarah pada mitos atau kebohongan besar tetang pelatihan dan manfaatnya, maka itu biasa. Kitalah yang berkewajiban untuk meluruskannya mengenai anggapan yang benar tentang pelatihan dan manfaatnya.

Ada yang menganggap bahwa pelatihan itu sama dengan pendidikan. Karena sudah berpendidikan tinggi, maka tak perlulah ada atau mendapatkan pelatihan. Anggapannya, pelatihan kan bisa diasah sambil bekerja. Lagian menguasai pekerjaan dan mampu menguasai sebuah profesi, itu bisa diperoleh dari pengalaman bekerja. Tidak itu saja, sumber pelatihan itu bisa didapat dari banyak media dan media sosial. Jadi nambah ilmu tak perlulah dengan mengikuti pelatihan, karena pelatihan mustahil membawa perubahan perilaku.

Dalam banyak kesempatan, mereka menilai bahwa pelatihan itu hanya semacam refreshing saja. Hanya semata untuk melancarkan kerja, dan membuat orang senang bekerja. Buktinya ada orang, bagian dan organisasi yang berhasil tanpa pelatihan.

Benarkah demikian ?

Sayangnya, semua pendangan diatas itu hanyalah mitos dan keliru. Senyatanya, pelatihan adalah sarana yang baik dan murah untuk membekali karyawan di masa kini dan masa yang akan datang. Pelatihan itu tidak saja menambah ilmu, namun juga keterampilan baru, serta mampu menumbuhkan sikap asertif dan positif.

Ya, pelatihan sangat memungkinkan terakselerasinya perubahan mindset dan perilaku. Tak saja mendidik, namun juga membuat karyawan yang sudah dilatih akan dapat diandalkan dengan keterampilan barunya yang ia dapatkan dari pelatihan.

Lebih jauh, pelatihan juta tak sekedar melanjarkan pekerjaan, namun juga akan menjadi keunggulan bersaing bagi diri dan organisasinya. Produktivitas tim dan puncak kinerja akan mudah diraih dengan adanya training rutin. Ya, cost cutting silakan, namun mengurangi budget training itu jangan !

Jadi, pemimpin pembelajar akan sangat menyadari bahwa organisasi pembelajar dapat didapatkan dari pengembangan kompetensi diri dan organisasi secara profesional, dan karenanya menuntut adanya pelatihan yang handal.

@agungmsg




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline