Lihat ke Halaman Asli

Agung MSG

TERVERIFIKASI

Insan Pembelajar

Kunci dari Seni Memimpin adalah Memotivasi

Diperbarui: 22 September 2021   11:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

 Saat ini, kunci dari kepemimpinan yang sukses adalah pengaruh, bukan wewenang." - Kenneth Blanchard

Memotivasi bukan hal terpenting dalam kepemimpinan. Masih ada aspek-aspek lain dalam memimpin yang juga harus mendapat porsi perhatian dari seorang pemimpin. Mulai dari kuatnya visi, ketepatan eksekusi, hingga gairah untuk memimpin itu sendiri. Disisi lain, keberhasilan memimpin juga dipengaruhi oleh mindset; kekuatan & kewibawaan memimpin; serta ada tidaknya perubahan sistem yang berhasil dia bangun sebagai fondasi kepercayaan pengikutnya untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi.

Meskipun demikian, motivasi sebagai sebuah alat untuk mendorong, menguatkan dan mengakselerasi perubahan itu sendiri, jelas tak bisa diabaikan. Motivasi ini bisa disampaikan dengan berbagai cara dan keadaan di sepanjang waktu kepemimpinan. Baik itu saat ia harus directing, coaching, supporting, maupun delegating.  Baik dalam kondisi normal, maupun saat kondisi krisis atau pun tidak normal. Kepiawaian memotivasi ini, penting dimiliki oleh seorang pemimpin.

Hanya saja, kemampuan memotivasi ini pun ada targetnya. Tidak sembarang memotivasi. Namun setidaknhya, target dalam memotivasi ini perlu mempertimbangkan beberapa hal penting sebagaimana yang akan saya uraikan dibawah ini.

1.  Bagaimana kita mampu memotivasi dan mengarahkan anak buah, dan mereka mampu melaksanakan tugasnya dengan baik, benar, cepat dan lebih baik. Ia tetap punya urgensi dan tanggungjawab untuk menciptakan kinerja terbaiknya.

2.  Bagaimana kita bisa dekat secara pengaruh, dan bukan dekat semata-mata karena fisik. Ada dan tidak ada kehadiran fisik kita, mereka semua taat tugas.  Mereka tetap berdaya dan mandiri dalam menyelesaikan tugas dan misi organisasi.

3.  Bagaimana mereka merasa diawasi dan disupervisi setiap saat, bukan oleh kehadiran kita, tapi oleh nilai-nilai budaya perusahaan & budaya kerja yang kuat yang sudah tertanam di dada dan kepala mereka.

4.  Bagaimana mereka tetap siaga setiap saat, bahkan siaga bila keadaan darurat dibutuhkan. Saat mereka baik, akan diberi apresiasi. Dan saat mereka tidak baik, mereka pasti akan diingatkan.  

5.  Bagaimana mereka yakin, bahwa harga sukses itu ada pada kinerja tim dan sukses bersama itu indah. Satu untuk semua, dan semua untuk satu. Sharp Mind, Sharp Team : Dream Team !

Diringkas jadi bahasa yang sederhana, maka dapat dikatakan bahwa untuk menjadi pemimpin yang baik, efektif dan berdampak, maka keterampilan memotivasi jadi tuntutan yang harus sudah melekat dalam proses keseharian. Lima hal penting diatas adalah panduan sederhana betapa memotivasi itu bukan hanya memotivasi, tapi ada targetnya. Target yang jelas, terukur, dapat dicapai, realistik dan ada batas waktu pencapaiannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline