Kearifan Lokal Bordir Tasikmalaya dalam Mempertahankan Karakter Bangsa di Kalangan Masyarakat
Agung Ismail
10122283
S1-Management Universitas Teknologi Digital Bandung
Kota Bandung, Indonesia
- ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data dan menelaah tentang kearifan lokal bordir Tasikmalaya dalam mempertahankan karakter bangsa di kalangan masyarakat. Kearifan lokal juga harus terimplementasikan dalam kebijakan negara, misalnya dengan menerapkan kebijakan ekonomi yang berasaskan gotongroyong dan kekeluargaan sebagai salah satu wujud kearifan lokal kita. Menggali dan melestarikan berbagai unsur kearifan lokal, tradisi dan pranata lokal, termasuk norma dan adat istiadat yang bermanfaat, dapat berfungsi secara efektif dalam mempertahankan karakter bangsa di kalangan masyarakat. Metode penelitian yang digunakan merupakan studi literatur, penelitian kualitiatif dan observasi, dengan teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur, catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan dan juga menelusuri sumber-sumber tulisan yang pernah dibuat sebelumnya. Lalu dengan metode observasi dengan adanya observasi secara langsung ke tempat bordir tersebut. Hasil penelitian; bahwa kerajinan bordir Tasikmalaya, pada awalnya sebagai keterampilan wanita pengisi waktu senggang, kini berubah menjadi kearifan lokal yang bercorak ekonomi kreatif yang adaptif terhadap perkembangan zaman modern. Kerajinan bordir menjadi pilihan komoditas ekonomi unggulan yang mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi rakyat Tasikmalaya. Kelembagaan tata niaga kerajinan bordir cukup unik dan sulit ditiru oleh masyarakat luar, karena terjadi bersamaan dengan pendidikan indigenus pada keluarga dan masyarakat pengrajin yang turun menurun.
Kata kunci: Kerajinan Bordir, Kearifan Lokal, Karakter Bangsa
Pendahuluan
Pada zaman sekarang, karakter bangsa masyarakat Indonesia semakin melemah. Karakter bangsa Indonesia yang dikenal dengan sopan santun, suka menolong, ramah dan lainnya semakin terkikis habis. Perlu adanya upaya untuk dapat mempertahankan karakter bangsa masyarakat Indonesia. Salah satu upayanya adalah dengan mempertahankan kearifan lokal yang ada di Indonesia sebagai contoh yaitu kearifan lokal bordir tasikmalaya.
Kearifan lokal sendiri merupakan suatu konsep mengenai gambaran masyarakat yang berasal dari nilai-nilai luhur yang telah membudaya. Dapat diartikan juga sebagai hasil dari proses adaptasi turun temurun dalam waktu yang lama terhadap suatu lingkungan alam tempat tinggal mereka dan menjadi tata nilai kehidupan yang terwarisi antar generasi. Kearifan lokal tercermin dalam setiap aktivitas masyarakat seperti religi, budaya, maupun adat istiadat.
Kenyatan yang tidak dapat dipungkiri, bahwa masyarakat kota Tasikmalaya kebanyakan hidup dari kerajinan. Bordir atau sulaman adalah salah satu kerajinan hiasan yang dibuat di atas kain atau bahan-bahan lain dengan jarum jahit dan benang. Selain benang, hiasan untuk sulaman atau bordir dapat menggunakan bahan-bahan seperti potongan logam, mutiara, manik-manik, bulu burung, dan payet.
Menurut sumber yang kami kaji, kerajinan bordir di Tasikmalaya pertama kali muncul pada tahun 1925 di Desa Tanjung, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya. Perintisnya adalah seorang wanita bernama Hj. Umayah, yang pernah bekerja di perusahaan luar negeri.