Lihat ke Halaman Asli

Makar Yang Dibiarkan

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

Beberapa hari yang lalu kita melihat bahwa terjadi tindak kekerasan yang dilakukan oleh kelompok tertentu terhadap kelompok penganut kepercayaan Ahmadiyah dan beberapa gereja. Disini saya tidak akan membahas masalah yang terjadi karena pastinya sudah banyak analisa dan pemecahan yang dilontarkan oleh analis-analis di negeri ini.

Menanggapi kejadian ini Presiden mengeluarkan pernyataan akan membubarkan kelompok ormas yang terkait dengan kerusuhan. Dan tanggapan yang terjadi berikutnya sungguh mengejutkan.

Seperti diketahui, Juru bicara FPI, Munarman, beberapa waktu lalu mengancam akan menjatuhkan pemerintahan SBY, jika mencoba membubarkan Ormas-ormas Islam. Demikian juga dengan Ketua Umum FPI, Habib Riziq, mengeluarkan ancaman serupa, dia mengatakan, jangan salahkan dirinya jika nantinya Ormas-ormas Islam akan bersatu dan menjatuhkan SBY karena telah bertindak melanggar HAM dengan melakukan pembubaran Ormas Islam secara sepihak.

Setelah pernyataan yang begitu keras di televisi tidak ada tindakan yang dilakukan oleh pemerintah. Padahal bila kita lihat sepintas sudah sangat jelas kalau kedua pimpinan ormas merencanakan makar kepada pemerintah. Memang pemerintah kita yang terlalu toleran atau terlalu takut. Bila kita kilas balik kepada pemerintahan orde baru rasanya hal seperti ini yang jelas-jelas mengarah ke makar tidak akan dibiarkan.

Baik rasanya bila negara menegakkan wibawanya kembali. Semoga sekelumit tulisan ini mampu menggugah pemerintah untuk menegakkan wibawanya kembali sebagai pengatur di negeri ini dan menciptakan ketentraman kembali bagi masyarakat di negeri ini untuk hidup dengan nyaman.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline