Lihat ke Halaman Asli

Memburu Jejak TKP Dalam Kisah "Lalat Pun Bicara Dilokasi TKP"

Diperbarui: 8 April 2017   16:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memburu Jejak TKP Dalam Kisah "Lalat Pun Bicara Dilokasi TKP"

Bagi sebagian orang mungkin lalat ini binatang yang jorok atau menjijikan dan tidak berguna sama sekali namun tidak buat saya….binatang ini membantu saya dalam mencari petunjuk dalam pengungkapan kasus pembunuhan berantai anggota keluarga….bagaimana kisahnya ikuti dalam ” Memburu Jejak TKP “

Saya mungkin salah satu petugas INAFIS yang memiliki banyak perbedaan dengan rekan-rekan lainnya baik dalam cara pandang, mempelajari ilmu identifikasi maupun dalam hal beragument pendapat mengenai teori pembuktian. Bagi saya ilmu identifikasi itu unik dari cara bekerja, menganalisa permasalahan maupun dalam menggunakan alat-alatnya. Karena olah tempat kejadian perkara itu merupakan seni dimana petugas harus memiliki kemampuan dalam melihat, mendengar dan menganalisa segala suatu peristiwa tanpa harus terikat oleh waktu. Dilokasi TKP saya bisa berada berlama-lama jika saya masih menemukan kejanggalan akan suatu peristiwa pidana.

Dan saya termasuk orang yang suka memperhatikan kebiasaan hewan-hewan yang berada disekitar kita termasuk lalat. Sebagian besar lalat suka berkumpul di kotoran, hal ini disebabkan karena kotoran merupakan makanan bagi lalat. Selain itu lalat juga memakai kotoran itu untuk menetaskan telurnya. Betina lalat meletakkan telur-telurnya dekat dengan sumber makanan (seperti pada buah yang hampir matang, bangkai, sampah, dll) sehingga memungkinkan larva lalat akan mengkonsumsi makanan sebanyak mungkin dalam waktu singkat sebelum berubah menjadi lalat dewasa. Adapun fakta-fakta ilmiah mengenai hewan lalat yaitu :

Lalat adalah jenis serangga yang berasal dari subordo Cyclorrapha ordo Diptera. Secara morfologi lalat dibedakan dari nyamuk (subordo Nematocera) berdasarkan ukuran antenanya; lalat berantena pendek, sedangkan nyamuk berantena panjang. Lalat umumnya mempunyai sepasang sayap asli serta sepasang sayap kecil yang digunakan untuk menjaga stabilitas saat terbang.

Lalat sangat mengandalkan penglihatan untuk bertahan hidup. Mata majemuk lalat terdiri atas ribuan lensa dan sangat peka terhadap gerakan. Beberapa jenis lalat memiliki penglihatan tiga dimensi yang akurat. Beberapa jenis lalat lain, misalnya Ormia ochracea, memiliki organ pendengaran yang sangat canggih.Klasifikasi Ilmiah Lalat
 Kerajaan: Animalia
 Filum: Arthropoda
 Kelas: Insecta
 Upakelas: Pterygota
 Infrakelas: Neoptera
 Superordo: Endopterygota
 Ordo: Diptera

Pada siang hari apabila tidak aktif / tidak dalam kondisi makan lalat istirahat di lantai, dinding, atap, dan permukaan interior lain.Di luar rumah, istirahat di tanah, pagar, dinding, tangga, sampah kaleng, jemuran pakaian, rumput dan vegetasi. Pada malam hari, lalat umumnya tidak aktif. Sebagai tempat istirahat: atap & beberapa bangunan yang terdapat di atas. Apabila temperatur pada waktu malam cukup tinggi, lalat istirahat di luar rumah: pada pagar, kawat jemuran, kabel listrik, rumput, vegetasi dan tanaman (hampir sama pada siang hari). Tempat perlindungan dari angin, umumnya istirahat di atas tanah, tetapi sangat jarang di atas 5 meter. Bagi sebagian orang mungkin menganggap lalat adalah hewan jorok dan tidak berguna namun bagi saya lalat sangat membantu saya dalam pengungkan kasus ini sehingga terbukalah kasus pembunuhan ini.

Dan diperkuat dari hasil keterangan autopsi yang dilakukan pemeriksaan oleh dokter forensic, bahwa memang benar ditemukan tanda-tanda kekerasan pada korban dan selanjutnya makam dari FT atau adik dari AL dilakukan penggalian untuk dilakukan autopsi guna melihat tanda-tanda kekerasan. Selanjutnya tersangka SC pun dilakukan pemeriksaan kejiwaanya dengan cara membawa kerumah sakit untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya dan akhirnya tersangka SC pun dihukum vonis pengadilan. Menurut informasi/pengakuan tersangka, ilmunya akan sempurna jika melakukan pembunuhan lagi yang masih ada dalam ikatan keluarga namun tindakannya sudah terbongkar sebelum jatuh korban yang banyak lagi.

Bagaimana kisah lengkapnya silahkan ikuti cerita selanjutnya dalam buku “Memburu Jejak TKP” yang lengkap dengan kisah-kisah pembunuhan lainnya yang di ungkap menggunakan scientific crime investigation

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline