Lihat ke Halaman Asli

Derita Sang Wayang

Diperbarui: 24 Juni 2015   18:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1357247834969888230

[caption id="attachment_218227" align="aligncenter" width="300" caption="http://life.viva.co.id/foto/read/8350-festival-wayang-orang"][/caption] Lintang pukang tumbang berkalang Terjang rintang binatang jalang Lintang pukang belang nada semakin sumbang Terus terkokang semerdu suara dalang Lantang wayang di tangan dalang meliuk menari sehidup sang dalang Indah siluet terus berbayang Cerita usang terulang tak pernah lekang Ritmis wayang terus menari Tersentak ikuti gerakan jemari Mengiringi gamelan terus bernyanyi Sedih gembira silih berganti Menanti giliran tampilkan jadi diri Meski tak pernah lepas dari kungkungan dalang beraksi Wayang sakti pasti kan mati Saat peran harus berganti Protagonis antagonis tiada berarti Yang penting dalang senang hati Siapa dalang penonton tak peduli Asal cerita menarik hati Siapa peduli wayang yang akan mati Asal cerita memikat hati Bagi dalang wayang hanyalah benda mati Pun bagi penonton yang tiada berhati Benda mati pantaslah mati meski dia tokoh berhati suci Denpasar.04012012.0505 Masopu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline