Saat pandemi, setiap aktivitas interaksi dikurangi, atau bahkan dihentikan sama sekali. Begitupun dengan dunia pendidikan terkena dampaknya, tidak ada pembelajaran yang dilakukan secara tatap muka. Semuanya dilakukan secara jarak jauh, semuanya memanfaatkan teknologi komunikasi sebagai sarana belajar dan mengajar, demi meminimalisir penyebaran virus Covid-19.
Saat itu para guru harus menyampaikan pembelajaran kepada siswanya menggunakan berbagai macam teknologi. Mau tidak mau para guru belajar bagaimana memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran. Awalnya terasa berat, tetapi perlahan-lahan mulai beradaptasi. Ada yang memanfaatkan pembelajaran melalui zoom, adapula yang melalui google meet, dan lebih banyak lagi memanfaatkan WhatsApp grup sebagai kelas.
Pandemi kini sudah mulai berangsur-angsur membaik, pembelajaran sudah kembali seperti sediakala, mengajar dan belajar kembali dilakukan secara tatap muka. Pembelajaran sudah kembali ke Normal, namun sebenarnya tidak dapat kembali 100% normal, adaptasi teknologi untuk pembelajaran sudah menjadi kebiasaan serta kebutuhan, untuk benar-benar meninggalkannya sudah tidak mungkin terjadi.
Bagi saya pribadi, pemanfaatan serta penggunaan whatsapp grup sebagai kelas alternatif sepertinya masih memungkinkan. Tentunya dengan berbagai tambahan aplikasi serta metode, agar penyampaian kelas menjadi menyenangkan. Hal itu tentunya diperlukan strategi, teknik, serta seni tersendiri untuk merancang dan membuat kelas menggunakan WhatsApp Grup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H